Penanganan Covid
Lurah Susah Penuhi Permintaan Danny Pomanto Bawa Pasien OTG Tiap Hari ke KM Umsini
Sejumlah lurah mengaku kesulitan memenuhi permintaan Wali Kota Makassar untuk membawa satu pasien Covid-19 tiap hari
Penulis: Siti Aminah | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sejumlah lurah mengaku kesulitan memenuhi permintaan Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto untuk membawa satu pasien Covid-19 tiap hari ke isolasi apung KM Umsini.
Banyak kendala yang dihadapi, misalnya zonasi masing-masing kelurahan berbeda.
Seperti yang disampaikan lurah Kapasa Raya, Abubakar.
Abubakar mengatakan, sangat susah untuk memenuhi target satu pasien OTG tiap hari untuk dibawa ke KM Umsini
Satu pekan terkahir ini, jumlah warganya yang terinfeksi covid-19 OTG hanya satu orang.
Hanya saja, yang bersangkutan menolak diikutkan program isolasi apung karena sedang menyusui.
Pihaknya juga enggan melakukan tracing secara langsung ke masyarakat untuk menghindari ketersinggungan.
Tracing hanya dilakukan jika ada pasien terkonfirmasi positif sesuai dengan hasil pemeriksaan Dinas Kesehatan.
"Kalau ada data dari Dinas Kesehatan bahwa ada warga yang terkonfirmasi, baru kita datangi rumahnya," ucap Abubakar kepada tribun-timur.com, Sabtu (21/8/2021) siang.
"Kita tidak mau sembarang periksa orang, nanti mereka tersinggung," sambungnya.
Hal sama dikeluhkan Lurah Mangkura, Baharuddin, susah untuk mendapatkan masyarakat terkonfirmasi positif covid karena proses tidak dilakukan setiap hari.
Apalagi proses tracing dikendalikan langsung oleh Dinas Kesehatan, sesuai bidangnya.
"Kita hanya turun melakukan pendampingan, tracing tidak setiap hari, apalagi warga kami juga sedikit," tuturnya.
Sementara itu, Lurah Bunga Eja Beru, M Sarbhini mengatakan, pihaknya mendukung program isolasi apung tersebut.
Belum lama ini, sebanyak 20 warga positif covid-19 OTG yang didata untuk mengikuti isolasi apung.
