ITB Nobel
ITB Nobel Kampus Pencetak Pengusaha, Wajibkan Mahasiswa Punya Bisnis Sebelum Wisuda
Institut Teknologi (ITB) Nobel sebagai pencetak pengusaha andal, membekali mahasiswanya dengan kemampuan entrepreneurship.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Institut Teknologi (ITB) Nobel sebagai pencetak pengusaha andal, membekali mahasiswanya dengan kemampuan entrepreneurship.
ITB Nobel memiliki visi mengubah mindset mahasiswa dari pencari kerja menjadi pencetak lapangan kerja.
"Kita berharap mahasiswa bisa merintis bisnis karena merubah mindset tidak mudah," ucap Rektor ITB Nobel Indonesia Makassar Mashur Razak saat bincang kampus bersama Tribun-Timur, Jumat (20/8/2021).
Kata Mashur, untuk mewujudkan visi tersebut, ITB Nobel mewajibkan mahasiswa memiliki kelompok usaha berbadan hukum atau legal sebelum mengakhiri masa studinya.
"Pada saat mereka wisuda sudah ada usahanya, kita berpikir kalau sudah ada badan usaha mereka akan termotivasi, minimal memulai dulu," tegasnya.
Selain itu, penguatan-penguatan jiwa wirausaha juga diwujudkan dalam program pemagangan.
Selama menjalani kuliah, mahasiswa harus melewati tiga program magang di instansi mitra ITB Nobel.
Mashur bilang, ini kesempatan mahasiswa mencuri ilmu bisnis di perusahaan-perusahaan.
Sebab, ilmu yang diajarkan di kampus tidak cukup untuk mengembangkan jiwa bisnis mahasiswa, perlu melihat langsung proses dan dinamika dalam instansi.
"Kita tahu ada ilmu bisnis yang tidak bisa diajarkan oleh semua akademisi dosen di kampus, itu hanya bisa ditemui dengan interaksi langsung dengan pengusaha di lapangan," jelasnya.
Tak kalah penting, ITB Nobel memiliki sumber daya dosen yang sudah memiliki pengalaman besar di dunia bisnis.
ITB Nobel merekrut dosen-dosen dari perusahaan besar seperti Pelindo, Vale, perbankan hingga perusahaan BUMN lainnya.
Disamping itu, ITB Nobel juga menjadi PT dengan peringkat 1 rasio deosen berkualifikasi doktor di lingkup LLDIKTI wilayah Sultanbatara.
Di era pandemi dan perkembangan teknologi yang pesat kampus harus melakukan transformasi.
Kunci transformasi perguruan tinggi di era pandemi dan 4.0 ialah menerapkan dan memanfaatkan teknologi informasi.