Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Besok, Fenomena Bulan Biru Terjadi di Langit Indonesia, Bisa Dilihat Melalui Handphone

Bulan Biru Bulanan adalah Bulan purnama kedua dari salah satu bulan di dalam kalender Masehi yang di dalamnya terjadi dua kali Bulan purnama.

Editor: Waode Nurmin
Kompas.com/NASA/Pexels
Ilustrasi Bulan Biru 

"Jadi, sejak Matahari terbenam (sesuai geografis masing-masing) hingga sebelum terbit Matahari sudah bisa disaksikan," ujar Andi.

Kemunculan Bulan Biru ini berawal dari arah timur-tenggara hingga barat-bara laut.

Sementara, untuk lintang 1-2 derajat lintang utara, Bulan berkulminasi di zenit atau tepat di atas kepala penonton.

Artinya, di wilayah sebelah selatannya, Bulan akan berkulminasi di sebelah utara, dan sebaliknya untuk wilayah sebelah utaranya.

"Kulminasinya sekitar tengah malam," lanjut dia.

Cara menyaksikan Bulan Biru

Tidak perlu alat bantu optik apa pun untuk menyaksikan Bulan Biru.

Masyarakat dapat menyaksikan fenomena astronomi ini secara langsung atau dengan kamera ponsel.

"Kalau tidak untuk dipotret secara detail ya pakai mata biasa saja dan kamera ponsel saat ini juga sudah cukup," ujar Andi.

Sementara, bagi mereka yang ingin mengabadikan momen ini, Andi menyarankan agar menggunakan lensa yang mumpuni agar fitur kawah-kawah bulan terlihat atau secara detail.

Tidak hanya faktor alat, fenomena Bulan Biru akan tampak terlihat cantik jika cuaca cerah, bebas polusi cahaya, langit bersih, dan juga bebas dari penghalang seperti pohon, rumah tingkat, gedung, gunung, tiang, dan lainnya.

Durasi Bulan Biru

Fenomena Bulan Biru ini berlangsung cukup lama yakni selama Bulan berada di atas ufuk.

Oleh karena itu, masyarakat masih dapat melihatnya sejak Matahari terbenam hingga Matahari terbit di keesokan paginya.

Andi mengatakan, keistimewaan Bulan Biru saat puncak yakni Bulan akan terlihat bulat penuh.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved