Institut Ilmu Kesehatan Pelamonia
Prodi D3 Kebidanan IIK Pelamonia Kesdam XIV Hasanuddin Gelar Pelatihan Preceptorship dan Mentorship
Sebanyak 30 orang pembimbing klinik kebidanan dari berbagai Rumah Sakit Pemerintah/Swasta di Makassar mengikuti Pelatihan Preceptorship dan Mentorship
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sebanyak 30 orang pembimbing klinik kebidanan dari berbagai Rumah Sakit Pemerintah/Swasta di Makassar mengikuti Pelatihan Preceptorship dan Mentorship.
Pelatihan ini digelar Program Studi D3 Kebidanan Institut Ilmu Kesehatan Pelamonia Kesdam XIV/Hasanuddin (IIK Pelamonia Kesdam XIV/Hsn) Makassar, selama tiga hari, Kamis-Sabtu, 19-21 Agustus 2021.
Dikutip dari rilis yang diterima tribun-timur.com, Jumat (20/8/2021), pelatihan Preceptorship dan Mentorship ini berlangsung di Ruang Masamba 5 Hotel Aryaduta, Kota Makassar.
Kegiatan ini terselenggara atas dukungan dari program Center of Excellence (COE) Pendidikan Kebidanan Indonesia, terselenggara berkat kerja sama United Nations Population Fund (UNFPA).
Lembaga lain yang turut mendukung kerja sama ini, Global Affairs Canada (GAC), PPSDMK Kemenkes RI, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan Asosiasi Pendidikan Kebidanan Indonesia (AIPKIND).
Rektor IIK Pelamonia Mayor Ckm (K) Dr Ruqaiyah SST MKes MKeb, pada sambutan pembukaan, menyampaikan terima kasih kepada Kakesdam XIV/Hsn Kolonel Ckm dr Azhari Ramdani atas supportnya untuk kemajuan IIK Pelamonia.
"Sebuah kebanggaan dari 5 institusi kebidanan di Indonesia yang terpilih menggelar pelatihan ini, salah satunya adalah Prodi D-III Kebidanan IIK Pelamonia Kesdam XIV/Hsn Makassar," kata Ruqaiyah.

Ruqaiyah, menambahkan pelatihan preceptor dan mentor sangat penting terkait proses membimbing dan mendidik calon bidan, menjadi bidan berkualitas.
"Dan dalam mendidik, tetap melibatkan aspek psikologis mahasiswa dan memfasilitasi mahasiswa mendapatkan pengalaman profesional tanpa ada rasa takut," ujarnya.
IIK Pelamonia Kesehatan Kodam atau Kesdam XIV Hasanuddin saat ini membina 8 prodi.
Yakni prodi D-III Keperawatan, prodi D-III Kebidanan, prodi D-III Farmasi, prodi S1 administrasi rumah sakit, prodi S1 Keperawatan dan Profesi Ners, prodi S1 Kebidanan dan Profesi Bidan.
"Lewat pelatihan ini diharapkan dapat bermanfaat pula dalam proses preseptorship kepada mahasiswa pada seluruh prodi yang ada di IIK Pelamonia," ungkapnya.
Tingkatkan Kualitas Pembimbing
Sementara itu, Ketua panitia pelatihan Noviyani Hartuti SSiT MKes, dalam laporannya mengatakan, pelatihan ini diselenggarakan untuk meningkatkan kualitas para pembimbing klinik.
Terutama dalam melaksanakan pembimbingan sehingga akan berdampak pada peningkatan kualitas bimbingan klinik pada mahasiswa.
"Tujuan dari pelatihan adalah menciptakan pembimbing yang berkualitas dalam membimbing agar tercapai kompetensi yang ditetapkan dengan memberikan pengalaman nyata di klinik," jelasnya.
Pada acara pelatihan dihadiri, Wakil Rektor (Warek) I Asyima SST MKes MKeb, Warek II Ns Fauziah Botutihe SKep SKM MKes, serta seluruh dosen IIK Pelamonia.
Narasumber pelatihan ini adalah tim dari Asosiasi Pendidikan Kebidanan Indonesia Pusat (AIPKIND Pusat).
Para pelatih di antaranya, Dra Jumiarni Ilyas MKes (Ketua AIPKIND Pusat), Ns JM Metha AMd Keb SKep MMed Ed, Juli Oktalia SST MA.

Kegiatan pelatihan dilakukan dengan bentuk ceramah dan praktek simulasi. Semua peserta mengikuti keseluruhannya.
Adapun materinya adalah Konsep pembelajaran klinik, metode pembelajaran klinik Preceptor dan Mentor.
Lalu metode simulasi bimbingan klinik serta aplikasi role play bimbingan klinik (Coaching, reflective learning, case study dan case presentation).
Pelatihan diikuti oleh 30 orang pembimbing klinik kebidanan dari berbagai Rumah Sakit Pemerintah/Swasta.
Juga dari Rumah Sakit Ibu dan Anak, Rumah Bersalin serta Puskesmas, Praktik Bidan Mandiri yang menjadi lahan praktik klinik kebidanan bagi mahasiswa Prodi Kebidanan IIK Pelamonia.
Acara berlangsung khidmat dan lancar, semua peserta dapat mengikuti dengan baik.
Selanjutnya mereka diharapkan lebih siap dan profesional dalam membimbing mahasiswa untuk praktik klinik di lahan praktik.
Lewat pelatihan ini, diharapkan dapat memfasilitasi pembimbing klinik untuk mendapatkan sertifikasi pembimbing klinik.
"Dan memiliki kompetensi handal untuk mendidik mahasiswa kebidanan menjadi bidan yang profesional dan berkualitas," jelas Noviyanti Hartuti.
Kegiatan pelatihan ini juga diharapkan dapat meningkatnya pengetahuan dan keterampilan tentang manajemen pendidikan klinik.
Selain itu pengetahuan desain pendidikan klinik yang tepat untuk dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan pelayanan di klinik. (*)