Penanganan Covid
Keterisian Isolasi Apung Rendah, Danny Pomanto Minta Para Lurah Aktif Pantau Warga
Diharapkan para lurah mencari satu warganya yang OTG untuk dibawa ke KM Umsini menjalani isolasi, minimal 1 pasien setiap hari.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Fasilitas isolasi apung di KM Umsini makin hari makin berkurang.
Jumlah warga yang sembuh tak sebanding dengan jumlah peserta yang masuk.
Data terakhir, jumlah peserta tersisa 48 orang. Terdiri dari laki-laki 35 orang, dan perempuan 13 orang.
Juru bicara Makassar Recover, Henny Handayani mengatakan, total peserta yang telah dan sedang mengikuti isolasi ini sejak awal sebanyak 169 pasien.
110 di antaranya berjenis kelamin laki-laki dan 59 perempuan.
Kamis (19/8/2021) kemarin, jumlah pasien yang masuk hanya sembilan orang, sementara yang keluar atau selesai isolasi 4 orang.
"Hari ini rencananya 4 pasien akan dipulangkan karena kondisinya sudah membaik dan sembuh dari covid-19," beber Henny kepada Tribun-Timur.com, Jumat (20/8/2021) siang.
Sebelumnya, ada dua pasien yang dirujuk ke rumah sakit. Pasien yang dirujuk biasanya mengalami gejala berat, sehingga butuh penanganan medis di rumah sakit.
Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto mengakui, keterisian isolasi apung masih rendah.
Danny menugaskan para lurah agar aktif memantau warganya yang terinfeksi covid-19.
Diharapkan para lurah mencari satu warganya yang OTG untuk dibawa ke KM Umsini menjalani isolasi, minimal 1 pasien setiap hari.
"Saya sudah perintahkan lurah sebagai asesmen terakhir, untuk membawa atau memisahkan orang sakit dan sehat di wilayahnya masing-masing, satu orang satu tiap hari," ujarnya.
Danny mengatakan, jika setiap lurah membawa pasien tiap hari, otomatis ada 153 pasien yang bisa ditampung di isolasi apung tiap harinya.
"Lebih banyak yang sembuh dari yang naik (isolasi apung, red). Jadi kan makin hari makin berkurang," ujarnya.
Sedikitnya masyarakat yang ikut, membuat program isolasi ini tidak efektif.