Ibu dan Anak Dibunuh di Subang
Ibu dan Anak Tewas di Bagasi Mobil di Subang, Sang Anak Sempat Unggah Video Ini di Malam Kejadian
Sejumlah fakta-fakta kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang terungkap. Saat malam kejadian, Amelia sempat memposting video di akun Instagramnya.
TRIBUN-TIMUR.COM - Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang menggerkan warga, Rabu (19/8/2021).
Pasalnya, ibu dan anak itu ditemukan tewas mengenaskan di dalam bagasi mobil Toyota Alphard.
Kedua korban yakni Tuti (55) dan Amelia Mustika Ratu (23).
Peristiwa itu terjadi di Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Sejumlah fakta-fakta kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang terungkap.
Saat malam kejadian, Amelia sempat memposting video di akun Instagramnya.
Jasad keduanya ditemukan berawal dari kecurigaan suami Tuti, Yosep (55).
Saat ditemukan, di area jidat kedua korban ditemukan luka bekas benda tumpul.
Polisi menyimpulkan, bahwa kedua korban dihabisi bukan karena perampokan.
Sebab, barang berharga di rumah korban tak ada yang hilang.
Berikut 7 fakta terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, sebagaimana dirangkum Tribunnews dari Tribun Jabar:
1. Kecurigaan sang suami
Saat kejadian, Yosep sedang tidak berada di rumah.
Ia berada di luar rumah sejak pukul 20.00 WIB, dan baru kembali ke rumah pada keesokan harinya pukul 07.00 WIB.
Demikian dikatakan oleh Kapolres Subang, AKBP Sumarni.
"Suami korban pada saat kejadian sedang berada di daerah lain, tidak ada di tempat kejadian."
"Pada saat pulang suami korban melihat dari jendela mobil yang terbuka," katanya.
Yosep yang curiga kemudian melapor ke Polsek Jalan Cagak.
Saat kembali, ia dan petugas polisi menemukan istri dan anaknya sudah meninggal di bagasi mobil.
"Saya melihat banyak bercak darah juga, terus langsung ditemukan di dalam bagasi bagian belakang mobil saya dengan kondisi sudah tidak bernyawa," ujar Yosep.

2. Polisi temukan papan penggilasan berlumur darah
Dijelaskan Sumarni, korban tewas akibat dipukul menggunakan papan penggilasan untuk mencuci baju.
Saat pemeriksaan, petugas menemukan papan penggilasan tersebut sudah berlumuran darah.
"Kami menemukan barang bukti alat papan penggilasan untuk mencuci baju jenis kayu," ujar Sumarni.
Diduga, korban Tuti tidak melawan saat kejadian itu terjadi.
Namun, anaknya diduga melakukan perlawanan.
"Sepertinya pada saat korban dipukul korban bernama Tuti sedang tidur karena tidak ada tanda perlawanan dari korban karena tidak ada tanda-tanda kekerasan."
"Kemudian anak korban sepertinya ada perlawanan karena ada bekas pukulan," papar Sumarni.
3. Anak korban sempat unggah video
Saat malam pembunuhan, Amelia sempat mengunggah video di akun Instagram pribadinya.
Postingan itu diunggah di malam dia dibunuh atau Selasa (17/8/2021).
Dalam Instastory yang diunggah sekira pukul 21.00 WIB itu, akun @amaliamustika_ memvideokan bulan di halama rumahnya dengan memutar lagu berjudul Heaven milik penyanyi Emilee.
4. Sosok kedua korban
Di mata kerabatnya, Tuti dikenal sebagai pribadi yang baik.
Hal itu diungkapkan Dede, salah satu kerabat dekat sekaligus ketua RT setempat.
"Orangnya sangat baik yang saya tahu. Ya termasuk anaknya juga Amel yang sangat baik."
"Soalnya saya cukup dekat dengan keluarga besar ini," ujar Dede.
Korban juga dikenal akrab dengan warga sekitar.
"Terutama bersosial bersama masyarakat juga bagus ya, tidak ada kejelekan apapun dengan masyarakat di sini juga," terangnya.
Sementara, Amelia, dikenal sebagai sosok yang baik namun pendiam.
Demikian dikatakan oleh saudara korban bernama Asep Hamdan (34) saat ditemui di lokasi kejadian.
"Amel orangnya baik, cuma sedikit pendiam saja, tapi kepribadiannya sangat baik suka menolong juga," katanya.
Menurut Asep, Amelia sendiri baru menyelesaikan kuliah pada 2021 ini di salah satu universitas di Kota Bandung.
Selain menemani ibunya di rumah, kata Asep, Amelia juga sempat bekerja sebagai bendaraha di sekolah swasta milik ayahnya yang berada di Kabupaten Subang.
"Amel semenjak lulus kuliah dirinya hanya menemani ibunya di rumah, tapi sempat kerja juga jadi bendahara di sekolah Pak Yosep," tuturnya.
5. Bercak darah di baju saksi
AKBP Sumarni pun mengungkap saat ini pihaknya sudah mengumpulkan sejumlah barang bukti seperti pakaian dari seorang saksi yang terdapat bercak darah.
"Kami juga mengumpulkan barang-barang bukti yang ada di TKP termasuk baju yang ada di TKP yang dikenakan salah satu saksi, di mana baju tersebut ada bercak darah," ucap Sumarni.
Sementara itu dari informasi yang didapatkan, sejauh ini sejumlah saksi sudah diperiksa pihak kepolisian
6. Diduga pelaku orang dekat
AKBP Sumarni menduga bila pelaku pembunuhan merupakan orang dekat.
Dugaan tersebut muncul berdasarkan olah TKP petugas di lapangan yang tidak menemukan tindak pidana pencurian.
Kemudian polisi juga tidak menemukan tanda-tanda kerusakan dari pintu masuk rumah tersebut.
"Diketahui dari hasil olah TKP serta keterangan dari saksi-saksi diduga pelaku ini mengenal dengan korban dan sudah mengetahui situasi dari dalam rumah korban," kata AKBP Sumarni saat ditemui di Mapolres Subang, Kamis (19/8/2021).
Namun, AKBP Sumarni masih belum bisa memastikan untuk mengarah lebih lanjut untuk penetapan pelaku, karena pada saat ini pihak kepolisian masih bekerja keras dalam melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait dugaan-dugaan temuan di lapangan.
"Kami masih belum bisa sampaikan, masih dalam penyelidikan, tapi kami sudah fokuslah," ujarnya.
7. Jejak kaki pelaku
Sumarni juga menyebutkan, mengungkap temuan lain di lokasi kejadian.
Diduga bahwa pelaku dari dugaan pembunuhan ini lebih dari satu orang.
"Dari jejak tapak kaki yang berbeda (ada) dua, jadi diduga lebih dari satu orang," ucap Sumarni. (Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJabar.id/Dwiky Maulana Vellayati)