Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Unismuh

Strategi FKIP Unismuh, Lima Prodi Raih Akreditasi A dalam Lima Tahun

Terbaru, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) FKIP Universitas Muhammadiyah (Unismuh) meraih akreditasi A

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Suryana Anas
Unismuh Makassar
Dekan FKIP Unismuh Erwin Akib. 

Menurut Erwin, kekompakan dan berpikir bersama demi kemajuan besar amal usaha Muhammadiyah, harus senantiasa dipupuk di kalangan civitas akademika Unismuh Makassar.

Keempat, tradisi keunggulan. Sejak awal Erwin memimpin FKIP Unismuh, ia selalu menegaskan bahwa kualitas prima harus selalu ditunjukan dalam menjalankan aktivitas pendidikan, penelitian, maupun pengabdian masyarakat.

“Saya minta teman-teman di FKIP tidak hanya berpikir keunggulan dalam skala lokal dan nasional, melainkan level internasional. Makanya kita dorong kolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi di berbagai negara. Memang hasilnya belum terlihat sekarang, tapi dalam beberapa tahun mendatang, Insyaallah,” tegas Erwin.

Erwin menyadari bahwa animo alumni SMA/SMK untuk melanjutkan pendidikan ke Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) semakin menurun setiap tahun. “Namun saya selalu sampaikan ke teman-teman di FKIP, kunci keunggulan itu pada kualitas. Sekarang energi kita harus diarahkan pada penguatan kualitas Catur Dharma perguruan tinggi,” jelasnya.

Terakhir, ungkap Erwin, soliditas yang terbangun di FKIP tidak terlepas dari motto, “Empowering minds into humanity”. Menurutnya, berbagai prestasi yang ditorehkan civitas akademika FKIP Unismuh akan kehilangan maknanya, jika kampus kehilangan kepekaan social dan kepedulian terhadap berbagai masalah kemanusiaan.

“Spirit kemanusiaan inilah yang menjadi tali pengikat bagi kami dalam berkolaborasi. Apapun yang kami lakukan, baik dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, didorong oleh keinginan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi dunia kemanusiaan,” jelasnya. 

Menurut Erwin, etos tersebut dijiwai oleh ajaran pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan. 

“Saya pikir ada dua kata kunci etos yang harus dibangun di kampus-kampus Muhammadiyah, yakni keunggulan dan kepedulian,” tutup Erwin.

Laporan Kontributor TribunMakassar.com @bungari95

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved