Unhas
Bersaing Pimpin Unhas, Prof Sumbangan Baja Justru Dampingi Prof Restu Daftar Calon Rektor
Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Restu mendaftarkan diri sebagai calon rektor Unhas periode 2022-2026.
Penulis: Rudi Salam | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Restu mendaftarkan diri sebagai calon rektor Unhas periode 2022-2026.
Penyerahan berkas pendaftaran berlangsung di Sekretariat Panitia Pemilihan Rektor (P2R), Lantai 4 Gedung Rektorat Unhas, Kampus Unhas Tamalanrea, Kamis (19/8/2021) siang.
Menariknya, salah satu yang mendampingi Prof Restu adalah rekannya yakni Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Infrastruktur, Prof Sumbangan Baja.
Prof Sumbangan Baja juga dijadwalkan akan mendaftar sebagai calon rektor, Jumat (20/8/2021) besok.
Prof Restu mengatakan bahwa Pemilihan Rektor Unhas ini adalah pesta Unhas.
Dirinya menyebut, bahwa Prof Sumbangan Baja adalah kolega yang baik sejak dulu.
“Kami memang selalu mengedepankan Pilrek pestanya Unhas, kita semua punya kewajiban untuk berpartisipasi memeriahkan proses,” katanya.
“Tentu saya dan WR (Prof Sumbangan) adalah kolega mulai sama-sama jadi dekan dan WR,”sambungnya.
Prof Restu mengungkapkan bahwa dirinya juga bakal mendampingi Prof Sumbangan Baja saat pendaftaran esok hari.
Sebagai warga Unhas, Prof Restu menyebut punya kewajiban untuk ikut berpartisipasi berperan memajukan Unhas pada masa mendatang.
Berbekal pengalaman pengabdi selama 30 tahun di Unhas, Prof Restu memantapkan niat untuk mencalonkan diri sebagai rektor.
“Saya dengan pengalaman pengabdian 30 tahun di Unhas mulai dari dosen biasa kemudian dipercaya menjadi ketua departemen, ketua jurusan pernah dipercaya menjadi dekan dua periode kemudian sekretaris tenaga akademik terakhir dipercaya sebagai WR I,” jelasnya.
Dengan pengalaman yang dimilikinya itu, ia bertekad untik memberikan sumbangsih yang lebih baik lagi ke Unhas.
Bagi Prof Restu, pemilihan rektor ini adalah pemilihan orang terbaik dipilih yang dilihat berdasarkan kapasitas, kapabilitas dan trek rekor kinerja yang telag dilakukan.
“Sehingga bukan soal dukung mendukung tapi yang penting bagaimana jt melakukan upaya terbaik,” tuturnya.