Gerindra Sulsel
Andi Iwan Aras Mulai 'Garap' Lumbung Suara Golkar, Marzuki Wadeng Kumpul Kader Beringin Luwu Timur
Dalam sebulan, Andi Iwan Aras turun membenahi dan memperkuat infrastruktur partai di wilayah Bone, Soppeng, Wajo, dan Sinjai (Bosowasi).
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Abdul Azis Alimuddin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Partai Golkar, Nasdem, dan Gerindra Sulsel bersaing ingin tampil sebagai pemenang pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Ketua DPD Gerindra Sulsel Andi Iwan Darmawan Aras tak ketinggalan ingin memenangkan partainya.
AIA akronim namanya itu terus memperkuat struktur dan infrastruktur Gerindra di sejumlah kabupaten/kota.
Dalam sebulan, AIA turun membenahi dan memperkuat infrastruktur partai di wilayah Bone, Soppeng, Wajo, dan Sinjai (Bosowasi).
Bone dan Soppeng merupakan lumbung suara Golkar.
Ia menemui dan mengumpulkan pengurus dan kader Gerindra di Wajo dan Bone.
Termasuk Bulukumba di wilayah Selatan maupun maupun Sidrap di wilayah Ajatappareng.
AIA mengatakan Gerindra ingin tampil sebagai pemenang pemilu dengan target 15 kursi DPRD Sulsel.
Ia mengaku belum mau berpikir terlalu jauh soal Pilgub Sulsel 2024.
Ia memilih fokus pemilu legislatif dan pemilu presiden terlebih dahulu.
Ia dinilai punya kans maju calon Gubernur Sulsel.
Apalagi Ketua Kadin Sulsel itu punya jaringan pengusaha di 24 kabupaten/kota.
“Kita rutin ke daerah untuk memaksimalkan koordinasi dan komunikasi dengan DPC Gerindra kabupaten/kota, tugas kita membenahi dan memperkuat struktur partai,” kata AIA, Rabu (18/8).
Selain itu AIA mengatakan turun mengunjungi kabupaten/kota dalam kapasitasnya sebagai Wakil Ketua Komisi Infrastruktur DPR RI.
Ia mengaku ingin mengawal proyek pembangunan infrastruktur nasional di Sulsel.
“Pekan lalu Bupati Wajo Bapak Amran Mahmud menyampaikan aspirasi pembangunan infrastruktur nasional di Kabupaten Wajo, sebagai legislator dapil Sulsel kita berupaya kawal di DPR RI,” katanya.
Ia mengaku belum mau bicara lebih dini soal peluangnya maju Pilgub Sulsel 2024.
AIA mengatakan peluangnya maju Pilgub Sulsel 2024 akan ditentukan oleh capaiannya Gerindra di Pileg 2024 mendatang.
Hasil Pileg 2019 tidak bisa menjadi kendaraan maju Pilgub Sulsel 2024.
Hal itu berdasarkan desain Komisi II DPR RI bersama KPU RI, Mendagri, Bawaslu, hingga DKPP.
Desain KPU RI, Pileg dan Pilpres 2024 akan digelar lebih dulu, yaitu Februari 2024.
Sementara Pilgub dan Pilkada serentak digelar sembilan bulan kemudian atau pada November 2024. Pilkada serentak 2024 akan menggunakan tiket hasil pileg februari.
“Jadi variabel-variabel yang sangat menentukan itu ada di pileg, karena tiket pileg nanti jadi tiket pengusungan pasangan calon di Pilkada serentak,” kata AIA.
Saat ini, kata AIA Gerindra Sulsel sedang fokus membenahi dan memperkuat infrastruktur politik ke 24 kabupaten/kota.
Ia terus memperkuat mesin partai dalam tiga tahun menuju pemilu 2024 mendatang.
Apalagi Gerindra menargetkan jadi menang, mengalahkan Golkar dan Nasdem.
Gerindra menargetkan 15 kursi, naik 4 kursi dibanding Pemilu 2014 lalu.
“Saat ini Gerindra kita fokus pembenahan infrastruktur partai, dalam upaya hadapi pileg dan pilpres karena pelaksanaan lebih awal dilaksanakan sebelum Pilkada serentak,” ujarnya.
Pilgub Sulsel 2024 masih lama. Namun sejumlah figur sudah digadang-gadang layak bersaing memperebutkan kosong satu Sulsel.
Marzuki Wadeng Kumpul Kader Beringin Lutim
Sekretaris DPD I Partai Golkar Sulsel Andi Marzuki Wadeng memimpin konsolidasi partai itu di Luwu Timur.
Ketua Golkar Sulsel Taufan Pawe menugaskan kader sesepuh itu menggelar musyawarah daerah (Musda) X Golkar Lutim sepeninggal Muh Thoriq Husler.
Marzuki Wadeng sebagai Plt Ketua Golkar Lutim akan didampingi La Kama Wiyaka selaku sekretaris.
Keduanya dijadwalkan berkunjung ke Luwu Timur Kamis (19/8/2021) besok.
Rencana kunjungan itu disambut baik kader Golkar Luwu Timur. Satu di antaranya Korcam Burau Golkar Luwu Timur Agus Husain.
Ia mengatakan, kedatangan keduanya sangat dinantikan oleh kader dan para pincam.
“Ini adalah momen yang kita harapkan. Kedatangan mereka sangat kita nantikan. Saya tegaskan sampai saat ini tidak ada informasi Pincam yang menolak kedatangan keduanya. Malah justru disambut baik,” kata Agus Husain, Rabu (18/8/2021).
Husain menjelaskan, alasan pincam mengharapkan kedatangan pelaksana tugas ketua dan sekretaris agar segera dilaksanakan rapat dan meminta mereka untuk menyampaikan visi misinya.
“Kan lebih bagus kalau kita rapat dan menyampaikan apa visi dan misi mereka,” kata Husain.
Dengan adanya kunjungan itu, menurutnya bisa mempercepat proses pelaksanaan Musda Golkar Luwu Timur.
“Agar lebih cepat pengurusan Ketua DPRD dan ketua DPD II siapa. Itu kan harus mempercepat proses musda-nya. Saya pikir itu hal yang baik untuk dilakukan,” katanya.
Ia menilai, jika proses musda terus dipersoal, tindakkan tersebut berbau kepentingan yang memang direncanakan untuk menghalang-halangi agenda Partai Golkar.
Sebab menurutnya, jika tidak konsolidasi, maka tidak ada penyelesaian dan akan selalu mengambang.
“Kalau tidak ada pertemuan, tidak ada penyelesaian. Malah yang terjadi nanti, ngambang terus,” kata Husain.(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/bakal-calon-bupati-wajo-andi-iwan-aras_20170918_002445.jpg)