Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Suriah Menang Sedang Afghanistan Kalah Perang, DS: yang Membedakan Mereka Hanyalah Rasa Nasionalisme

Suriah dan Afghanistan sama-sama dilanda perang. Pemerintah Suriah melawan ISIS, sementara pemerintah Afghanistan melawan kelompik Taliban.

Editor: Sakinah Sudin
AP PHOTO/ABDULLAH SAHIL via Kompas.com
Milisi Taliban berjaga di kota Kunduz, Afghanistan utara, Senin (9/8/2021). Taliban menyerang secara agresif dalam beberapa pekan terakhir, menargetkan sejumlah ibu kota provinsi untuk diduduki setelah menguasi distrik demi distrik.(AP PHOTO/ABDULLAH SAHIL) 

Presiden Afghanistan Kabur dengan 4 Mobil dan Helikopter Penuh Uang?

Dilansir dari Kompas.com, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani kabur dengan empat mobil dan helikopter yang penuh dengan uang, demikian klaim Rusia.

"Negeri Beruang Merah" melalui kedutaannya di Kabul menyatakan, Ghani terpaksa meninggalkan uang karena sudah tidak muat, dilaporkan RIA Novosti.

"Keruntuhan rezim Afghanistan ditandai dengan cara Ghani melarikan diri," ujar Nikita Ishchenko, juru bicara Kedutaan Rusia di Kabul.

Ishchenko mengklaim Presiden Afghanistan sejak 2014 itu angkat kaki dari Kabul dengan empat mobil yang penuh dengan uang.

Dilansir Daily Mail Senin (16/8/2021), Ashraf Ghani disebut berusaha memasukkan uang ke dalam helikopter, namun tak muat.

Karena itu, beberapa lembar uangnya tercecer di landasan pacu.

Ishchenko mengulangi lagi komentarnya kepada Reuters.

Utusan khusus Moskwa Zamir Kabulov menerangkan, dia tidak mengetahui berapa banyak harta yang diambil rezim Ghani.

"Saya harap pemerintahan sebelumnya tidak mengambil semua uangnya. Akan jadi masalah jika seluruh anggaran diambil," kata Kabulov.

Ghani, yang keberadaannya tak diketahui, meninggalkan ibu kota Kabul pada Minggu (15/8/2021) di saat Taliban memasukinya.

Dalam pernyataan yang dia unggah di Facebook tak lama kemudian, Ghani menyatakan dia pergi karena ingin mencegah pertumpahan darah.

Dalam unggahannya di Facebook, Ghani mengatakan dia berada dalam dua pilihan, meninggalkan negara atau memilih tetap di ibu kota.

Presiden berusia 72 tahun tersebut berujar Taliban sejak awal sudah berniat menyingkirkannya dengan hendak menyerang Kabul.

"Untuk menghindari terjadinya banjir darah, saya rasa ini langkah yang tepat bagi saya untuk mundur," ucapnya.

Beberapa pengguna media sosial menyebut Ghani, yang tidak mengungkapkan di mana dia berada, pengecut karena kabur dari Afghanistan.

Pemberontak menyatakan, mereka belum mendengar kabar adanya pertempuran lanjutan, dan mengeklaim situasinya kondusif.

Sumber internal milisi mengungkapkan, mereka sudah menguasai 90 persen negara dan diminta menghindari menghancurkan gedung.

Mullah Abdul Ghani Baradar, salah satu pendiri Taliban dilaporkan sudah ditunjuk sebagai pemimpin Emir Islam Afghanistan. (Tribun-timur.com/ Sakinah Sudin) (Kompas.com/ Ardi Priyatno Utomo)

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved