UNM
Kader BEM FIS UNM Dilatih Jadi Pemimpin Kritis dan Ilmiah
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Makassar (UNM) melakukan kegiatan latihan kepemimpinan II (LK II).
Penulis: Siti Aminah | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Makassar (UNM) melakukan kegiatan latihan kepemimpinan II (LK II).
Kegiatan ini bertema Mendorong Pengabdian Visi Kepemimpinan Yang Kritis dan Ilmiah.
Diharapkan giat ini menghasilkan kader yang kritis dan progresif.
Serta penguatan pemahaman tentang kultur Fakultas Ilmu Sosial UNM.
Salah satu pembicara, Albertus George.S.H, membahas soal sejarah pergerakan sosial pada perspektif pergerakan mahasiswa.
Ia memperkenalkan histori pergerakan mahasiswa pada peserta LK II.
Menurutnya, ada tiga klasifikasi dari semua pergerakan mahasiswa di Indonesia.
Dimulai pada 1965/1966, pergerakan mahasiswa yang tidak murni karena ditunggangi oleh elite elite militer.
"Grup Soeharto yang anti Soekarno tidak mendukung kebijakan Presiden Soekarno, akhirnya Soekarno di jatuhkan dan di kudeta," ucap Albertus George saat membawa materi di Wisma Latobang Jl. Mappaodang Makassar.
Kedua pada,1974-1978, di dekade ini muncul kebangkitan pergerakan mahasiswa karena melihat kepemimpinan Soeharto tidak konsisten menjalankan amanat konstitusi.
Dijelaskan Albertus, perlawanan mahasiswa menjadi masif di beberapa kota besar yang berdampak kepada kerusuhan sosial yang disebut dengan "Peristiwa Malari" atau Malapetaka Lima Belas Januari.
Selanjutnya, pergerakan mahasiswa juga dapat dilihat dengan adanya kelompok kelompok studi (SC) yang bermunculan pad era tahun 1994.
Kata Albertus, kelompok studi ini sebagai tempat untuk belajar dan mendorong tumbuh lahirnya kader mahasiswa yang telah lama dibungkam oleh orde baru dengan menggunakan NKK/BKK dan DWI FUNGSI ABRI.
"Seperti ituah historis pergerakan sosial dengan membangun pergerakan mahasiswa," ungkapnya
Ia berpesan, agar pergerakan mahasiswa harus di bangun atau di bentuk dengan sikap yang militan, konsisten dan mempunyai platform perjuangan.