Dihina Tak Perkasa dan Lembek, Pelanggan Emosi Sakit Hati Bunuh Cewek yang Sedang Open BO
"Bukan bang. Kan Open BO. Terus mainlah. Belum kelar dia minta udah," kata pelaku
TRIBUN-TIMUR.COM - Sakit hati karena masih main malah dihentikan, seorang pelanggan tega menghabisi nyawa Cewek yang sedang Open BO.
Korban bernama Noni Apriani (32) alias Sherly ditemukan tewas bersimbah darah di kamar kontrakan di Desa Kedaton, Kalianda Lampung Selatan, pada Jumat (13/8) lalu.
Korban setiap hari bekerja sebagai pramuria dan aktif di prostitusi online alias open BO atau booking order.
Dia tewas ditangan pelanggannya.
Ditemukan luka sayatan di bagian leher korban yang ditengarai penyebab meninggalnya.
Pelaku berinisial RS (25) ditangkap Polda Lampung bersama Tim Khusus Anti Bandit 308 (Tekab 308) tanpa perlawanan, Minggu (15/8/2021) dini hari.
"Membekuk terduga pembunuh wanita panggilan via online itu di tempat persembunyiannya," kata Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad dalam keteranganya, Senin (16/8).
Kepada polisi, RS mengaku tinggal di Lampung Timur.
"Saya tinggal di Lampung Timur. Kalirejo," sambungnya.
Motif Pelaku pembunuhan
Berdasarkan rekaman video yang beredar di aplikasi chating WhatsApp, pelaku mengaku telah menghabisi nyawa wanita tersebut.
RS (25) mengaku nekat akhiri nyawa korbannya lantaran tak puas.
Pasalnya, saat itu korban tiba-tiba menghentikan hubungan badannya dengan pelaku.
"Bukan bang. Kan Open BO. Terus mainlah. Belum kelar dia minta udah," kata pelaku, dilansir TribunnewsBogor.com dari TibunLampung.
Selain enggan melanjutkan hubungan badan, korban pun disebutkan pelaku tega mengusirnya dari kamar.
"Motif tersangka melakukan pembunuhan terhadap wanita cantik itu, karena kesal terhadap korban yang tidak mau melanjutkan hubungan badan
dan mengusir tersangka dari kamarnya, di mana sebelumnya tersangka open BO dengan korban," tambah pelaku, dikutip Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad.
Menurut alasan korban, dirinya memiliki tamu atau pelanggan lain yang harus dilayani.
Saat mengusir pelaku, korban juga menghina keperkasaan pelaku.
"Pas main pertama kan dia bilang, udahan lah punya kamu lembek. Lagian saya ada tamu lagi," kata pelaku tersebut.
Pelaku pun langsung emosi. Ditambah lagi, Sherly meminta tambah bayaran.
Padahal, saat itu pelaku menyewa korban dengan harga Rp 150 ribu.
"Baru itu pak sama dia. Dia yang naikin pak," sambungnya.
"Saya bayar Rp 150 perjanjian," ujarnya.
Alhasil, karena merasa kesal, tersangka kemudian menikam korban dengan sebilah pisau.
Dengan beberapa tusukan yang dilayangkan oleh RS memakai pisau dapur Sherly pun meregang nyawa tewas di TKP.
Sementara itu, pelaku langsung membawa kabur sejumlah barang berharga milik korban.
"Setelah korban meninggal dunia, tersangka mengambil dua unit handphone dan satu unit sepeda motor milik korban, lalu melarikan diri", kata Pandra.
Di tengah aksi melarikan diri, pelaku membuang pisau yang digunakan untuk membunuh Sherly ke sungai.
"Pisaunya saya buang ke sungai pak," sambungnya lagi.
Mengenai aksinya bunuh Sherly, pelaku membantah dirinya sedang mabuk.
"Saya tidak minum pak. Saya minum anggur merah aja pak," kata pelaku.
Atas perbuatanya, RS dipersangkakan dengan pasal 365 ayat (3) KUHPidana yaitu pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan korban meninggal dunia dan atau pembunuhan , pasal 338 KUHPidana.
"Tersangka terancam hukuman 15 tahun penjara," jelasnya.
Dibunuh teman kencan
Mayat yang ditemukan di kosan di Lamsel diduga dibunuh teman kencannya.
TKP penemuan mayat di kosan di Jalan Lintas Sumatra (Jalinsum), Desa Kedaton, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, Jumat (13/8/2021) sekitar pukul 09.00 wib.
Mayat wanita yang ditemukan di kosan meninggal karena luka sayatan senjata tajam.
Hal ini disampaikan Kaur Inafis Polres Lampung Selatan Bripka Iedrus Hasby.
Iedrus mengatakan dari visum luar yang dilakukan, terlihat luka sayatan senjata tajam di leher korban.
"Sementara dari hasil visum luar, korban meninggal dunia akibat luka sayatan senjata tajam di bagian leher," kata Iedrus.
"Luka sayatan tersebut cukup panjang, hingga menyebabkan leher korban nyaris terputus," sambungnya.
Iedrus mengungkapkan tidak ditemukan luka lain selain luka sayatan di bagian leher korban, pemeriksaan visum luar masih dilakukan.
"Kami juga sedang memeriksa barang-barang korban yang diamankan dari lokasi kejadian. Seperti botol minuman keras dan beberapa barang bukti lainnya," ujarnya.
Semnetara itu, Kasat Reksrim Polres Lampung Selatan AKP Enrico Donald Sidauruk mengatakan korban ditemukan dalam kondisi bersimbah darah di depan pintu kamar mandi, di dapur korban.
"Saat kami tiba di lokasi, kami temui jenazah korban di dapur kamar kos dengan tubuh bersimba darah," kata Enrico.
"Ditemukan luka sayatan senjata tajam di bagian leher korban," sambungnya.
Enrico mengatakan dugaan sementara korban diduga dibunuh teman kencannya.
"Dari lokasi kejadian juga kami mengamankan botol minuman keras yang diduga milik korban," sambungnya.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com
