Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ratna Sarumpaet

Masih Ingat Ratna Sarumpaet? Dulu Bikin Gaduh saat Jokowi dan Prabowo Bertarung di Pilpres 2019

Ia kemudian memperlihatkan wajahnya yang bengkak dan lebam. Padahal dirinya melakukan operasi plastik.

Editor: Ansar
Kolase TribunManado
Ratna Sarumpaet pernah bikin gaduh saat momen Pemilihan Presiden lalu menghilang, kabarnya kini. Kala itu Ratan baru operasi plastik tapi ngaku sudah dipukul 

TRIBUN-TIMUR.COM - Masih ingat Ratna Sarumpaet?. Dulu bikin gaduh saat momen Pemilihan Presiden lalu menghilang, kabarnya kini.

Ratna Sarumpaet sempat bikin gempar lantaran mengaku telah dipukul.

Ia kemudian memperlihatkan wajahnya yang bengkak dan lebam. Padahal dirinya melakukan operasi plastik.

Kala itu, ibunda Atiqah Hasiholan ini menarik perhatian publik Tanah Air.

Kasus kebohongan Ratna Sarumpaet terjadi saat panggung Pilpres 2019 tengah memanas.

Saat itu Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) dan Prabowo Subianto tengah bertarung.

Bermula ketika aktivis Ratna Sarumpaet menjalani operasi plastik di Klinik Bina Estetika, Menteng, pada pengujung September 2018.

Wajah Ratna lebam dan bengkak akibat operasi sedot lemak di wajah.

Malu dengan kondisi wajahnya, dia memutuskan berbohong.


Ratna Sarumpaet saat ditahan (Tribun Jabar)

Ibunda Atiqah Hasiholan ini mengaku dipukul orang tak dikenal di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat.

Kebohongan Ratna menampilkan wajahnya yang lebam tersebar di media sosial.  Bahkan, kabar itu sampai ke telinga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Sejumlah pihak mengecam pemukulan terhadap Ratna.

Namun, tak butuh waktu lama, kebohongan terkuak dan seketika berbalik menjadi jeratan hukum bagi Ratna.

Pada Kamis (11/7/2019), vonis dua tahun penjara dijatuhkan untuk Ratna karena kasus kebohongan.

Setelah mendekam di Lapas perempuan kelas II A Pondok Bambu, Jakarta Timur, Ratna Sarumpaet bebas bersyarat pada Kamis (26/12/2019).

Keluarga pun langsung membawanya ke kediamannya di kawasan Kampung Melayu Kecil, Tebet, Jakarta Selatan.

Buka suara soal Prabowo Subianto merapat ke pemerintah

Dilansir Kompas.com, usai bebas, angka suara soal Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menjadi Menteri Pertahanan pada pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) dan Ma'ruf Amin.

Ratna Sarumpaet sebelumnya merupakan pendukung Prabowo Subianto saat menjadi calon presiden pada Pilpres 2019.

Meski demikian, merapatnya Prabowo ke pemerintah, Ratna mengira ada sesuatu yang ingin diperjuangkan mantan Komandan Jenderal Kopassus tersebut.


Ratna Sarumpaet usai bebas (Kompas.com)

Ia akan ikut menunggu kinerja Prabowo di Menhan. "Tapi kalau beliau memang ada yang ingin diperjuangkan, ya, kita tunggu saja," ujar Ratna.

"Salah" masuk tim pemenangan Prabowo

Ratna mengatakan, ia tidak akan kembali berurusan dengan dunia politik setelah bebas bersyarat dari tahanan.

Pernyataan Ratna ini untuk menjawab pertanyaan awak media terkait kemungkinan kembali berpolitik.

"Ini berulang kali saya katakan, saya tidak berpolitik," ujar Ratna.

Ratna mengatakan, selama ini yang ia lakukan adalah kesalahan dalam setiap kebijakan.

"Saya itu sebenarnya counter politik. Saya meng-counter kesalahan-kesalahan dalam kebijakan," ujar Ratna.

Di sisi lain, Ratna mengaku salah telah masuk ke dalam tim pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.

''Mungkin itu yang salah kemarin, saya masuk timnya Pak Prabowo, ya. Salah dalam tanda petik maksud saya, itu saya sadari. Mungkin enggak cocok buat saya, ya," kata Ratna.

Meski demikian, Ratna tidak menjelaskan lebih detail terkait pernyataannya tersebut.


Ratna Sarumpaet didampingi Atiqah Hasiholan saat sidang putusan (Tribunnews)

Singgung Presiden Jokowi

Ratna juga menyinggung Presiden Joko Widodo atau Presiden Jokowi terkait kritiknya selama ini.

Ratna menganggap, kritiknya terhadap pemerintahan Presiden Jokowi selama ini adalah bentuk kasih sayangnya.

"Kalau beliau tidak saya kritik, berarti saya enggak sayang sama beliau," ucap Ratna.

Sutradara film Jamila dan Sang Presiden (2009) itu tak gentar melayangkan kritikan, jika memang merasa ada yang perlu dibenahi dalam pemerintahan.

"Itu kan tabiat saya. Saya rasa juga nanti mudah-mudahan Pak Jokowi juga kapok penjarakan saya. Enggak ada gunanya juga, orang tua, kan," kata Ratna,

Kata Ratna, tugasnya sebagai warga negara yang juga aktivis adalah mengkritik kinerja pemerintah sebagai bukti Indonesia merupakan negara demokrasi.

"Masa kalau saya kritik, masa saya dimarahin lagi, enggak boleh gitu dong, kita negara demokrasi. Tugas saya sebagai aktivis," kata Ratna.

Terus mengkritik

Meski sudah merasakan "jahatnya" mendekam di Lapas perempuan kelas II A Pondok Bambu, Jakarta Timur, ia pun tak gentar untuk mengkritik kebijakan-kebijakan yang menurut pandangannya salah.

Katanya, kebiasaan mengkritik sudah tidak bisa diubah.

Ia menceritakan pengalamannya saat mendekam di penjara. Ratna mengaku membantu banyak orang ketika ia mendekam di Rutan Polda Metro Jaya.

"Di penjara di Polda juga banyak yang saya bantu, artinya kualitas saya sebagai aktivis enggak berhenti di mana pun saya berada," kata Ratna.

Setelah bebas penjara tersebut, belum ada kabar ratna sarumpaet sekarang.

Dirinya bak hilang ditelan bumi setelah menghirup udara bebas.

Tak seperti sebelumnya, ia terkenal vokal mengkritisi pemerintah. (tribunmanado.co.id/finneke wolajan)

Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul Masih Ingat Ratna Sarumpaet? Menghilang Usai Dipenjara Kasus Hoax, Ngaku Kritik Jokowi Karena Sayang

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved