Jaringan XL Hilang dan Tak Ada Koneksi? Ini Penjelasan Manajemen XL Axiata
Demikian pula dengan Reni, perempuan asal Takalar juga tak bisa menerima dan mengirim pesan gegara data internet XL Axiata error.
Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Ina Maharani
"Mulai untuk mendeteksi kebutuhan setiap pelanggan berdasarkan profil penggunaan layanan, menyediakan tool digital yang memudahkan pelanggan dalam membeli produk, hingga penyediaan promo sesuai profil pelanggan," ujarnya.
Trafik Layanan Data Tumbuh 33% YoY
Menurut Dian, peningkatan kualitas dan jangkauan jaringan XL Axiata, penyediaan produk sesuai kebutuhan pelanggan, serta digitalisasi untuk peningkatan penjualan, telah berhasil mendorong meningkatnya trafik penggunaan data.
Tercatat, selama semester pertama 2021, total trafik layanan meningkat sebesar 33 persen YoY menjadi 2.963 Petabyte.
Peningkatan trafik ini mendorong meningkatnya pendapatan data.
Secara QoQ, pendapatan data di kuartal kedua 2021 meningkat sebesar 9 persen menjadi Rp 5,90 triliun.
Tumbuhnya pendapatan data tersebut mampu meningkatkan besaran kontribusi terhadap total pendapatan layanan menjadi sebesar 94 persen.
Meningkatnya kualitas layanan secara umum juga turut berkontribusi pada meningkatnya jumlah pelanggan.
Hingga akhir kuartal kedua 2021, tercatat total jumlah pelanggan meningkat menjadi 56,77 juta, dari sebelumnya sebanyak 56,02 juta di kuartal pertama.
Untuk ARPU blended juga meningkat dari Rp 35 ribu di kuartal pertama menjadi Rp 37 ribu di kuartal kedua.
Tingkat penetrasi smartphone, berhasil meningkat dari 90 persen di kuartal pertama menjadi 91 persen di kuartal kedua.
Dian mengklaim Neraca perusahaan saat ini juga tetap sehat dengan saldo kas yang relatif tinggi.
Free Cash Flow (FCF) berada pada tingkat yang sehat, yaitu sebesar Rp 1,91 triliun.
Kemudian, manajemen perseroan juga mampu mempertahankan tingkat kesehatan neraca dengan tingkat utang bersih yang terkelola dengan baik dan stabil.
Besar utang bersih meningkat sebesar 19 persen YoY, menjadi Rp 8,09 triliun.
Untuk rasio utang bersih terhadap EBITDA juga masih baik mencapai 0,6x. Perusahaan tidak memiliki utang berdenominasi USD.
Sebesar 71 persen dari pinjaman yang ada saat ini berbunga floating dan pembayarannya dikelola hingga dua tahun ke depan.
Untuk membiayai pembangunan jaringan dan mendorong pertumbuhan pendapatan, XL Axiata telah membelanjakan capex yang lebih besar.
"Hingga akhir semester 1 2021, capitalized capex meningkat 22 persen YoY menjadi Rp 4,57 triliun," tuturnya. (*)