Tribun Kampus
Dosen Sastra Daerah dan Teknik UNM Gelar Pelatihan Kecapi untuk Pemuda Desa Paroto Soppeng
Dua tokoh Pakkacapi Bugis setempat, Daeng Sawaleng dan Daeng Tamrin turut diandilkan sebagai pelatih dalam kegiatan ini.
Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Makassar atau UNM yang dipimpin oleh Prof H Bakhrani Rauf kembali menurunkan timnya melalui Program Kemitraan Masyarakat.
Program ini dalam rangka merealisasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pengabdian kepada Masyarakat (PKM).
Pengabdian kepada Masyarakat ini berupa pelatihan kecapi terhadap kelompok remaja pakkacapi Bugis.
Pelatihan digelar di Desa Paroto, Kabupaten Soppeng pada Juli 2021 kemarin yang dipimpin oleh Ketua Pengabdi, Andi Agussalim AJ bersama partisipan mahasiswa Muhammad Gusri Arjuna.
Dua tokoh Pakkacapi Bugis setempat, Daeng Sawaleng dan Daeng Tamrin turut diandilkan sebagai pelatih dalam kegiatan ini.
Dengan tetap menjaga protokol kesehatan di masa pandemi, jumlah peserta pun dibatasi.
Sejumlah remaja pakkacapi Bugis pun terhimpun untuk mengikuti kegiatan ini.
Ketua Pemuda Penggerak Kebudayaan Desa Paroto, Sutria membuka kegiatan sekaligus mengapresiasi pelatihan ini sebagai wujud nyata yang telah ia impikan bisa terjadi di desanya.
Dalam kegiatan ini sungguh menarik kisah yang disampaikan tokoh Pakkacapi Bugis, Daeng Sawaleng.
Daeng Sawaleng belajar dari pengalaman melihat pakkacapi Bugis semasa ia masih kecil.
Dengan rasa penasaran ia pun sendiri membuat kecapi dengan menggunakan inti kayu nangka.
Lalu merancang, memroses secara tradisional, hingga menyelesaiakan satu buah kecapi Bugisnya.
Kecapi buatannya diberi hiasan ukiran pada bagian kepala mirip anjong bola.
Demikian pula Kisah Daeng Tamrin yang secara mandiri belajar kecapi tanpa guru.
Meskipun demikian, permainan kecapi kedua Pakkacapi ini, berhasil ditunjukkan dihadapan remaja Desa Paroto.