Ahmad, 17 Tahun Berdagang dan Kini PPKM: Baru Kali Ini Saya Benar-benar Rasakan Susahnya Cari Uang
Pekan lalu ketika Presiden Jokowi kembali memperpanjang PPKM, sudah ada warga yang menjual harta bendanya karena kebutuhan hidup.
"Sejak ini, saya jarang sekali mendapatkan bantuan dari pemerintah."
"Saya berharap ada peran pemerintah agar membantu masyarakat menengah harapnya," ucapnya.
Dia menegaskan, pemerintah harus memperhatikan masyarakat di tengah situasi pandemi Covid-19.
Ahmad juga berharap pandemi segera usai, dan perekonomian dapat kembali normal.
Gaji Dipotong 50 Persen
Rony Indra yang membuka kios di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, mengalami pemotongan gaji sebesar 50 persen karena penerapan PPKM.
"Sebelum pandemi Covid-19, upah yang diberikan kira-kira Rp 1.500.000."
"Akan tetapi karena pandemi Covid-19 dan ditambah dengan PPKM, gaji saya dipotong hingga Rp 750.000," aku Rony Indra, yang membuka usaha rumah makan Padang di Terminal Kampung Rambutan, Kamis (5/8/2021).
Roni mengungkapkan, kios tersebut dibuka sejak 2019.
"Kita di sini dibantu dengan 2 karyawan."
"Jadi per orangnya diberikan upah sebesar Rp 750.000," ujarnya kepada Tribunnews.
Dia menjelaskan bahwa modal yang dikeluarkan untuk berjualan sehari-hari sekitar Rp 700.000.
"Untuk kios saja kita masih dikenakan biaya Rp 3 juta per bulan, jadi menurut saya masih mahal."
"Apalagi kondisi sekarang pengunjung sepi," jelasnya kepada Tribunnews.
Rony menceritakan selama PPKM, pemasukannya sekitar Rp 500.000 hingga Rp 600.000 per hari.