Ahmad, 17 Tahun Berdagang dan Kini PPKM: Baru Kali Ini Saya Benar-benar Rasakan Susahnya Cari Uang
Pekan lalu ketika Presiden Jokowi kembali memperpanjang PPKM, sudah ada warga yang menjual harta bendanya karena kebutuhan hidup.
TRIBUN-TIMUR.COM - Sudah satu bulan lebih pemerintah memutuskan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di sejumlah daerah.
Aturan PPKM membuat beberapa sektor terpaksa harus ditutup. Seperti mall salah satunya.
Meski untuk gerai seperti restoran dan yang menjual kebutuhan sehari-hari masih tetap beroperasi.
Akibatnya tentu saja sudah banyak kita lihat sendiri.
Sektor ekonomi tentu paling berdampak, yang mempengaruhi sektor lainnya.
Pekan lalu ketika Presiden Jokowi kembali memperpanjang PPKM, sudah ada warga yang menjual harta bendanya karena kebutuhan hidup.
Pedagang pun kini berani mengatakan susah mendapatkan uang dengan kondisi sekarang.
Ahmad, pedagang di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, mengaku sangat terdampak kebijakan PPKM.
"Selama 17 tahun saya bekerja di sini, baru kali ini saya benar-benar merasakan susahnya mencari uang," ujar Ahmad kepada wartawan, Kamis (5/8/2021).
Ahmad mengaku selalu membuka warungnya dari pukul 07.00 WIB hingga 23.00 WIB.
"Semenjak adanya PPKM, saya setiap hari bekerja hanya diberikan upah sebesar Rp 50.000 per hari."
"Saya harus membiayai istri dan ketiga anak saya," ucapnya.
Ahmad menjelaskan, istrinya sakit strok sejak beberapa tahun terakhiri, dan dirinya harus membiayai perekonomian ketiga anaknya yang masih bersekolah.
"Istri saya sudah terkena strok, oleh karena itu saya yang harus bekerja keras untuk mereka semua," ucapnya kepada Tribunnews.
Kata Ahmad, selama pandemi, ia kurang mendapatkan bantuan sosial tunai (BST) atau sembako dari pemerintah.