Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Unhas

Unhas Kukuhkan Dua Profesor Baru Fakultas MIPA

Prof Budi Nurwahyu dan Prof Dr Ir Nurdin dikukuhkan sebagai guru besar baru di Fakultas MIPA Unhas

Penulis: Rudi Salam | Editor: Suryana Anas
Unhas
Upacara Penerimaan Jabatan Professor bidang matematika di lingkup FMIPA Unhas, Selasa (382021). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Di awal Agustus ini, Guru besar Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali bertambah.

Hal itu ditandai dengan Rapat Paripurna Senat Akademik terbatas dalam rangka upacara Penerimaan Jabatan Professor bidang matematika di lingkup Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). 

Rapat digelar di Ruang Senat Akademik Unhas, Kampus Tamalanrea, Makassar, dengan menerapkan protokol pencegahan Covid-19 yang ketat, serta disiarkan live melalui YouTube Senat Akademik, Selasa (3/8/2021)

Profesor yang dikukuhkan yakni Prof. Budi Nurwahyu sebagai guru besar ke-425 dalam bidang Matematika Analisis dan Pengajaran pada Departemen Matematika.

Kedua yakni Prof. Dr. Ir. Nurdin, yang dikukuhkan sebagai guru besar ke-426 pada bidang Matematikan Kombinatorika, Departemen Matematika FMipa Unhas.

Rektor Unhas, Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, mengucapkan selamat kepada dua professor yang baru dikukuhkan. 

Prof Dwia mengatakan bahwa penambahan guru besar menjadi suatu kebanggaan karena menunjukkan peningkatan kapasistas pengajar yang semakin terlihat dan kuat guna menjamin kualitas pembelajaran. 

"Menjadi Guru Besar bukan hal yang mudah, suatu kerja lahiriah dan psikis serta stamina luar biasa, apalagi dalam bidang matematika,” katanya via rilis Humas Unhas ke tribun-timur.com.

Prof Dwia berharap, dengan capaian ini semakin meningkatkan minat calon mahasiswa untuk bergabung di Prodi Matematika.

“Penambahan jumlah guru besar Unhas semakin meningkatkan pula kapasitas dan kualitas sumber daya yang kita miliki," jelas Prof Dwia. 

Prof. Budi Nurwahyu

Prof Budi dalam pidatonya membahas tentang Perspektif Matematika Analisis dan Dinamika Pengajarannya.

Ia menjelaskan bahwa matematika analisis merupakan cabang ilmu matematika yang mempelajari teori kalkulus meliputi teori kalkulus diferensial, integral, teori fungsi dengan variabel rill.

Termasuk analisis numerik dan teori bilangan modern serta teori peluang yang menggunakan serta mengembangkan metode matematika analisis. 

Prof. Budi mengatakan penerapan matematika analisis khususnya tentang konsep titik tetap (fixed point) di bidang sains dan teknologi. 

Peningkatan kualitas riset terhadap bidang matematika analisis, kata dia, merupakan suatu keniscayaan bagi para ahli matematika analisis di Indonesia.

Sehingga, menurutnya diperlukan  analisis dalam rangka menopang kemajuan sains teknologi. 

"Penelitian terhadap bidang matematika analisis secara umum dan konsep titik tetap secara khusus diharapkan terus dilakukan pada ruang generalisasi ruang metrik maupun aljabar lainnya,” katanya.

Olehnya itu, dirinya menyarankan dan  merekomendasikan agar para pengajar matematika dalam proses pembelajaran dan pengajaran hendaknya mempertimbangkan pengembangan konsep.

Prof. Nurdin

Pada kesempatan yang sama, Prof. Nurdin yang juga menyampaikan pidato pengukuhan mengenai Membangun Jaringan Menggunakan Konsep Teori Graf.

Secara umum, ia menjelaskan terkait teori graf, jaringan dan rencana pemaparan bagian selanjutnya. 

Prof. Nurdin memberikan kesimpulan bahwa jaringan tak teratur merupakan suatu sistem yang terdiri dari dua himpunan, himpunan titik dan sisi yang sisi-sisinya diberi label yakni bilangan bulat mulai dari angka 1. 

“Setiap jaringan tak teratur akan memiliki suatu multigraf yang bersesuaian dengan jaringan tak teratur tersebut,” katanya.

Prof. Nurdin menekankan pada jenis-jenis graf yang menjadi bagian kecil jenis graf lainnya. 

"Terdapat dua penting yakni penggunaan bilangan bulat terkecil dan bobot setiap unsur tertentu (sisi atau titik) yang berbeda,” katanya.

Dalam hal yang dibahas tentang membangun jaringan komunikasi, lanjut dia, maka bilangan bulat terkecil yang digunakan dapat berarti biaya yang dimanfaatkan dalam membangun jaringan komunikasi adalah biaya yang minimum. 

“Sementara itu, bobot yang berbeda pada semua unsur dapat digunakan dalam menentukan alamat berbeda untuk setiap unsur," pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved