OPINI
Kesombongan & Nilai Universal Ilmu
Penghianatan dan pengingkaran terhadap nilai universal ilmu pengetahuan adalah kesombongan.
Lebih jauh dalam ilmu kesehatan masyarakat yang akar ilmunya dari kedokteran yang berorientasi pada upaya peningkatan kualitas kesehatan suatu kelompok masyarakat, biasa disebut kedokteran pencegahan.
Pengembangan ilmunya dengan berbagai pendekatan yang sistematis metodis, serta memiliki kemanfaatan yang jelas untuk perbaikan mutu kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya.
Jadi kesehatan masyarakat itu sebuah ilmu dan seni mencegah penyakit, mempromosikan kesehatan, mencegah kematian melalui upaya pengorganisasian komunitas.
Itulah inti ilmu yang baik, bertujuan untuk memberikan perlindungan bagi masyarakat seluasnya luasnya, dari yang sangat sehat hingga pasien di rumah sakit.
Ilmu itu bukan milik sekelompok orang saja, apalagi untuk mimilikinya sendirian. Itu tentu sebuah kesombongan yang tidak diperlukan.
Setelah paham ilmunya, tidak serta merta anda memiliki otoritas untuk bertindak sesuka hati, Ilmu akan berfungsi mengantarkan anda menjadi pribadi yang tangguh.
Menjadi kelompok masyarakat yang berperadaban, rasional dan paham prinsip universal keseteraan dan keseimbangan.
Ilmu akan menjaga anda dari karakter negative, sepanjang anda meletakkan ilmu di atas napsu.
Ilmu ibarat cahaya yang akan mengantarkan anda kepada kesucian dan kemuliaan, sebagaimana ungkapan “tidurnya orang berilmu lebih di takuti syaitan dari pada ibadah orang yang tidak berilmu”, atau orang berilmu akan ditinggikan beberapa derajat dibanding orang yang tidak berilmu. Hal tersebut pula yang mendorong sebagian besar orang memacu diri untuk menuntut ilmu setinggi tingginya.
Nilain Kesetaraan ilmu akan menempatkan anda untuk duduk, berdiri sejajar dengan pembelajar dari disiplin ilmu lain tanpa sekat inferiority atau superioritas lainnya.
Sementara, nilai keseimbangan akan menempatkan anda sebagai pribadi yang anggung dalam berbagai peran yang anda lakonkan, sebagai isteri, suami, anak, asn, dosen, karyawan, apapun status anda, anda dapat menguasai lokus kontrol anda dengan sangat baik.
Orang berilmu tentu memiliki kecerdasan spiritual emosional yang menyatu dalam penjiwaannya. Kalau anda orang yang berilmu, maka setiap persoalan kehidupan yang anda jalani, Anda cenderung lebih matang menimbang baik buruknya suatu keadaan, untung ruginya setiap tindakan.
Begitulah orang berilmu termasuk anda dibentuk yang seakan terjadi secara natural.
Tapi sesungguhnya itu adalah sebuah desain maha karya agung untuk anda yang terkadang lupa untuk disadari dan disyukuri.
Situasi pandemik ini, telah menanamkan begitu banyak pelajaran bagi kita semua; kontemplasi kejiwaan mengantarkan kita untuk semakin menghargai kehidupan, semakin menjunjung prinsip kebersamaan, arti penting keluarga, sahabat, kawan seiring dst.situasi ini terkadang menyentuh sisi terdalam kemanusiaan kita, keluarga, sahabat, silih berganti berita kepergiannya. Seolah hidup ini sedang menunggu antrian yang berjalan sangat cepat.