DKI Jakarta
Denny Siregar Tak Akui Anies Berhasil Tekan Covid-19 DKI, Vaksin Lampaui Target Karena TNI/Polri
Pegiat sosmed Denny Siregar Tak Akui Anies Berhasil Berhasil Tekan Covid-19 DKI, meski vaksinasi Covid Jakarta lampaui target Jokowi
TRIBUN-TIMUR.COM - Pegiat media sosial Denny Siregar tak mengakui vaksinasi yang melampaui target di DKI Jakarta IBu Kota RI berkat peran Gubernur Anies Baswedan.
Denny Siregar menyebut ada pihak lain yang lebih berperan menyukseskan vaksinasi yang melampaui dari target yang dicanangkan Presiden RI Jokowi.
Yaitu pihak TNI dan Polri. Bukan semata karena peran Anies Baswedan.
"Gua tau ini... Yang kerja keras itu Polri ma TNI. Polri malah buka posko di semua Polres dan Polsek spy target tercapai.
Jakarta itu etalase Indonesia, jd harus digeruduk pusat. Kalo ada masalah lepas tangan, kalo ada yg berhasil tepuk dada.."
Demikian unggahan Denny Siregar di akunnya @dennysiregar7 dikutip tribun-timur.com, Senin (2/8/2021).
Denny Siregar mengomentari link berita kompas.tv.
Di mana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku pihaknya telah melakukan vaksinasi dosis pertama kepada 7,5 juta orang hingga Sabtu (31/7/2021).
Anies menuturkan, Jakarta sukses melampaui target vaksinasi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelum akhir Agustus 2021.
Seperti diketahui, menurut Anies, pada 14 Juni 2021 lalu, Jokowi telah memberikan target 7,5 juta vaksinasi dosis pertama di Jakarta yang harus tuntas akhir Agustuss
"Pada 31 Juli kami laporkan target tersebut telah tercapai, 7,5 juta vaksin dosis pertama dan 2,5 juta vaksin dosis kedua telah diberikan di Jakarta. Alhamdulillah ini artinya kita lebih cepat satu bulan dari target jadwal yang ditetapkan," kata Anies dalam keterangan video yang disiarkan kanal YouTube Pemprov DKI Jakarta, Sabtu (31/7/2021).
Menurut penjelasannya, dari 7,5 juta dosis pertama vaksin di ibu kota, 4,5 juta lebih adalah warga dengan KTP DKI Jakarta. Sementara sisanya, yakni sekitar 3 juta merupakan warga ber-KTP luar Jakarta.
"Yang terbanyak tentu yang dari sekitar Jakarta, misalnya ada sekitar 1,3 juta warga ber-KTP Jawa Barat dan ada sekitar 500 ribu warga ber-KTP Banten yang divaksin di Jakarta," jelasnya.
Anies menambahkan, sebagian besar dari warga ber-KTP luar Jakarta yang divaksin Covid-19 adalah petugas pelayanan publik yang bekerja di ibu kota. Jumlahnya sekitar 1,6 juta orang.
"Lalu sisanya merupakan warga ber-KTP non Jakarta namun berdomisili, bersekolah atau bekerja di Jakarta, atau memang tinggal di Jakarta namun ikut vaksin di tempat ini," ucap Anies.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengatakan, pihanya tidak melakukan pembatasan pada domisili penerima vaksin.
Hal ini dikarenakan herd immunity tidak akan tercapai di Ibu Kota jika yang divaksin hanya warga dengan KTP DKI saja.
Dia juga menekankan, meski target vaksinasi telah melampaui target dari pemerintah pusat namun pihakya akan terus menggencarkan layanan vaksinasi Covid-19 di Ibu Kota.
"Mobilitas yang tinggi dan keterbukaan mengharuskan kita memvaksin siapa saja yang beraktivitas si Ibu Kota. Walaupun sudah 7,5 juta vaksin di berikan, masih banyak warga KTP Jakarta yang belum vaksin dan kami akan terus kerja dan akan terus kerja cepat memastikan seluruh warga yang tinggal di Jakarta divaksin dan tidak akan berhenti di titik ini," tegasnya.
Di sisi lain, Anies mengungkapkan, keberhasilan target tersebut juga perlu diapresiasi. Vaksinasi tidak hanya melibatkan Pemprov DKI, namun juga terdapat peran masyarakat serta semua pihak.
"Saya ingin sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan vaksinasi ini," ungkap Anies.
Bukti Vaksin Sukses di DKI Jakarta
Masih banyak yang tidak percaya dengan efektivitas Vaksin Covid-19 mencegah penularan Corona.
Namun data-data yang disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bisa jadi menggugah pihak-pihak yang meragukan tentang Vaksin Covid-19.
Anies menyebut vaksin sangat efektif mencegah Covid-19 merenggut nyawa warga.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memaparkan data seputar efek vaksinasi Covid-19 terhadap derajat keparahan dan tingkat kematian akibat Covid-19, berdasarkan data yang ada di Ibu Kota.
Anies menjelaskan, dari 4,2 juta warga ber-KTP Jakarta yang telah divaksinasi Covid-19, hanya sedikit warga yang terinfeksi Covid-19.
Data tersebut menunjukkan bahwa vaksin berhasil mengurangi risiko keparahan akibat Covid-19.
"Dari 4,2 juta orang ber-KTP dki Jakarta yang sudah divaksin minimal dosis pertama, hanya 2,3 persen yang tetap terinfeksi. Angka ini kecil sekali," kata Anies dalam keterangan video yang disiarkan kanal YouTube Pemprov DKI Jakarta, Sabtu (31/7/2021).
"Dan sebagian besar dari mereka yang terinfeksi ini, yang 2,3 persen itu, mereka tidak bergejala, atau bergejala ringan," ia menambahkan.
Dari sisi fatalitas, Anies mengungkapkan bahwa risiko kematian pada pasien Covid-19 tervaksinasi lebih kecil lagi.
"Dari 4,2 juta orang yang tadi sudah divaksin ber-KTP DKI, hanya 0,013 persen yang meninggal sesudah terpapar Covid-19, atau kira-kira 13 per 100.000 penduduk," ujar eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut
"Kalau kita lihat, dibandingkan dengan yang belum vaksin yang sudah vaksin itu, case fatality rate-nya (tingkat kasus berujung kematian) menurun sampai kurang dari sepertiganya dibandingkan mereka yang belum vaksin," jelasnya.
Meskipun demikian, Anies menekankan bahwa ia tidak menganggap remeh jumlah kematian yang kecil tadi.
"Kita tidak boleh menganggap bahwa kematian itu sekadar angka statistik. Di balik setiap kematian ada keluarga, ada saudara, teman, yang kehilangan orang-orang yang yang dicintai, bahkan kehilangan orang-orang yang diandalkan menopang kehidupan keluarga," kata Anies.
"Datanya menunjukkan bahwa yang sudah vaksin risiko kematiannya menurun. Risiko gejala beratnya menurun. Oleh karena itulah kita harus ikhtiar. Ikhtiar untuk apa? Mengurangi risiko, meninggikan potensi keselamatan diri, keselamatan keluarga, keselamatan lingkungan kita.
Dengan cara apa? Dengan cara melakukan vaksinasi," tuturnya.(*)