Tribun Makassar
Kasus Covid-19 Mengganas, Dinkes Sulsel Justru 'Kekurangan' Kiriman Vaksin dari Menkes
Plt Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sulsel, Muhammadong mengatakan, hampir semua daerah mengalami kekurangan
Penulis: Siti Aminah | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Stok vaksin di Sulawesi Selatan menipis.
Beberapa daerah membutuhkan tambahan vaksi mewujudkan program vaksinasi nasional.
Plt Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sulsel, Muhammadong mengatakan, hampir semua daerah mengalami kekurangan vaksin.
Karena itu, pihaknya akan segera melakukan distribusi vaksin ke daerah.
"Hampir semua kabupaten kota (menipis), oleh karena itu kami telah membuat alokasi semua masing masing kabupaten kota dan distribusinya mulai hari ini," ucap Muhammadong saat dihubungi tribun-timur.com, Minggu (1/8/2021) sore.
Distribusi vaksin diutamakan bagi daerah episentrum.
"Sudah ada tiga kabupaten kita distribusikan untuk hari ini. Kabupaten Tator, Luwu Utara dan Bone," sebutnya.
Dijelaskan Muhammadong Sulsel pada Jumat (30/7/2021) lalu mendapat distribusi vaksin dari Kementerian Kesehatan.
Sebanyak 3.896 vial vaksin sinovac diterima Sulsel.
Hanya saja, jumlah tersebut kata Muhammadong masih sangat kurang.
Apalagi target vaksinasi Sulsel sebanyak 7,5 juta. Ditambah targetnya dalam rangka memenuhi herd immunity.
"Masih sangat kurang. target kita kedepan masih panjang, sementara vaksinasi masih 20 persen," bebernya.
Persentase atau realisasi vaksinasi di Sulsel saat ini kata Muhammadong baru diangka 19-20 persen untuk dosis pertama dan 8 persen lebih untuk dosis kedua.
"Dulu target vaksinasi Sulsel hanya 1,5 juta. Sekarang kita tambah agar herd immmunity terbentuk di lingkungan masyarakat," tuturnya.
Muhammadong mengungkapkan, gerakan kebut vaksinasi yang dibuat oleh Plt Gubernur Sulsel, memberi percepatan yang cukup bagus untuk pelaksanaan vaksinasi.
Hanya saja, masalahnya ketersediaan vaksin yang minim dua minggu terakhir ini, khususnya vaksinasi untuk dosis kedua.
Ia berharap, agar kiriman vaksin dari pusat berjalan lancar, sehingga Dinas Kesehatan Sulsel bisa memaksimalkan vaksinasi di kabupaten.
"Jadi kita akan memburu target pencapaian dosis kedua yang masih di angka 8 persen," sebutnya.
Update Covid-19 Sulsel
Informasi terbaru terkait data update Covid-19 di Sulawesi Selatan dilansir data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di akun sosial media Twitter @BNPB_Indonesia, Minggu (1/8/2021).
Terlihat, provinsi dengan angka penambahan pasien terkonfirmasi terbanyak yakni, Jawa Tengah 4.234 pasien.
Diikuti Jawa Timur 3.671 pasien, Jawa Barat 2.729 pasien, Jakarta 2.701 pasien, Kalimantan Timur 1.716 pasien dan Banten 1.325 pasien.
Sementara Sulawesi Selatan di angka 796 pasien. Angka tersebut turun dari sehari sebelumnya di angka 1.268 pasien
Dengan penambahan 796 pasien di Sulsel membuat angka komulatif penambahan pasien terkonfirmasi tembus 84.509 orang.
Sementara untuk pasien sembuh naik 691 pasien. Angka tersebut turun dibandingkan sehari sebelumnya di angka 697 pasien.
Dengan penambahan 691 pasien sembuh di Sulsel membuat angka komulatif penambahan pasien sembuh tembus 71.926 pasien.
Untuk pasien positif yang meninggal tambah 28 pasien, di angka 1.366 pasien.
Artinya, pasien aktif Covid-19 di Sulsel di angka 11.140 pasien.
Angka itu didapatkan dari angka komulatif pasien terkonfirmasi dikurangi angka komulatif pasien sembuh, dikurangi lagi angka komulatif pasien positif meninggal.
Sebanyak 11.217 pasien aktif tersebar di rumah Orang Tanpa Gejala (OTG) atau kontak erat yang isolasi mandiri.
Lalu beberapa dirawat di rumah sakit rujukan dan non rujukan di Sulsel.
Artinya rerata penambahan pasien Covid-19 di angka 796 pasien per hari.
Sementara angka pasien terkonfirmasi selama Agustua 2021 di angka 796 pasien.
Dimana penambahan pasien tertinggi terjadi pada (1/8/2021) dengan 796 pasien. Sementara penambahan terendah terjadi pada (1/8/2021) dengan 796 pasien.(*)