Tribun Maros
Kena PHK hingga Pesangon Tak Dibayar, Karyawan Demo Manajemen PT CS2 Pola Sehat di Maros
Koordinator Aksi, Sadikin mengatakan, aksi itu sudah digelar selama dua hari di depan perusahaan.
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Puluhan pekerja dari Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Pimpinan Unit Kerja (PUK) PT. CS2 Pola Sehat, menggelar aksi menuntut pesangon atas empat orang anggotanya yang di PHK oleh pihak perusahaan, Kamis (29/07/21).
Koordinator Aksi, Sadikin mengatakan, aksi itu sudah digelar selama dua hari di depan perusahaan.
Meski begitu, pihak perusahaan belum memperlihatkan niat baiknya untuk menyelesaikan masalah itu.
Sadikin menjelaskan, kasus itu bergulir sejak tahun 2019 dimana saat itu, pihak pekerja menuntut kejelasan atas status kerja mereka di perusahaan.
"Awalnya itu, kami menuntut status kerja dari kontrak ke pekerja tetap. Saat itu disepakati akan dijalankan, tapi perusahaan malah melanggar kesepakatan," katanya saat dihubungi Jumat (30/07/21).
Namun, tuntutan itu berakhir dengan pemutusan kontrak empat orang pekerja itu.
Sejak kasus itu bergulir, kedua belah pihak sudah dimediasi oleh Disnaker Provinsi.
Bahkan, Disnaker sudah mengeluarkan anjuran agar perusahaan membayarkan pesangon ke empat orang karyawan mereka yang di PHK itu.
"Anjuran Disnaker sudah keluar dan meminta perusahaan untuk membayarkan hak anggota kami. Tapi anjuran ini malah ditolak oleh perusahaan dan tidak dijalankan," lanjutnya.
Tidak hanya menolak anjuran tersebut, pihak perusahaan juga tidak melakukan gugatan ke Pengadilan Hubungan Industrial (PHI).
Padahal, semestinya pihak perusahaanlah yang semestinya menggugat karena tidak terima dengan anjuran Disnaker.
"Inikan lucunya karena justru kita yang diminta untuk menggugat ke PHI. Sementara kami ini meminta agar anjuran dijalankan. Harusnya mereka lah yang menggugat atas anjuran itu," ujarnya.
Ketua SPSI Maros, Muh Ridwan, mengatakan tak hanya soal PHK, aksi yang berlangsung itu juga sempat diwarnai pemukulan yang berujung pada pelaporan Polisi.
"Kami kecewa dengan pihak keamanan kenapa aksi yang begitu damai dicederai dengan lolosnya provokator yang menyebabkan terjadinya insiden pemukulan tersebut," sebutnya.
Aksi pemukulan itu dilakukan oleh seorang warga kepada seorang peserta aksi.