PON XX Papua
Profil Andi Almaidah Dirhamzah, Atlet Anggar Sulsel Peraih Medali Emas PON Riau 2012
Andi Almaidah Dirhamzah merupakan atlet anggar asal Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Andi Almaidah Dirhamzah merupakan atlet anggar asal Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Perempuan kelahiran Ujung Pandang, 2 Desember 1994 ini telah meraih sejumlah prestasi bergengsi di kancah nasional.
Ia pernah meraih medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII di Riau tahun 2012 dan medali perunggu di PON XIX Jawa Barat 2016.
Raihan emas di Riau pun menjadi momen yang tak akan dilupakan. Pasalnya, ia baru berusia 16 tahun kala itu telah mempersembahkan emas bagi Sulsel.
"Saat pertama kali ikut PON di usia 16 tahun dan alhamdulillah bisa langsung menyumbangkan medali emas untuk Sulsel menjadi momen yang tidak akan saya lupakan," bebernya kepada tribun-timur.com, Jumat (30/7/2021).
Raihan prestasi tersebut diperoleh dengan perjuangan yang keras. Dibarengi dengan tekad selalu ingin jadi yang terbaik.
"Disiplin dalam latihan dan memiliki target untuk selalu menang," katanya.
Saat ini Alma sapaan akrab Andi Almaidah Dirhamzah tengah melakukan persiapan bertanding di PON XX Papua Oktober mendatang.
Dia mengenal olahraga anggar ketika masih duduk di kelas 6 sekolah dasar. Lalu sempat berhenti, ketika menginjak kelas satu sekolah menengah pertama.
Kala itu Alma memutuskan berhenti dari anggar karena tertarik masuk tim basket sekolah. Di sisi lain, waktu latihan anggar bertabrakan dengan jadwal sekolah.
"Kelas 6 SD saya kenal anggar. Kemudian vakum setahun, setelah itu baru di kelas 2 SMP memutuskan kembali ke anggar," ungkapnya.
Alma mengaku awalnya tak tertarik sama sekali dengan olahraga anggar. Namun, pandangannya berubah setelah mengikuti kejuaraan nasional.
Ditambah, sang ibu, Arwaty meminta Alma untuk mengikuti jejak almarhum ayahnya, Dirhamzah sebagai pemain anggar.
"Awalnya tidak tertarik sama sekali, setelah ikut pertandingan pertama pada kejuaraan nasional baru tertarik karena anggar ternyata olahraga yang menantang dan seru,".
"Almarhum ayah dulu pemain anggar, sehingga ibu menyuruh untuk melanjutkan hobi ayah," sambung anak bungsu dari lima bersaudara ini.