Tribun Kampus
Enamore, Persembahan Mahasiswi FH Unhas Salwa Salsabila di Masa Pandemi
Novel Enamore berisi tentang self-love dan quarter life crisis, tetapi terdapat juga unsur klasik serta romance.
Penulis: Rudi Salam | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Salwa Salsabila Mudian, mahasiswi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas) tetap produktif meskipun di tengah pandemi Covid-19.
Hal itu dibuktikan dengan membuat sebuah buku yang diberi nama ‘Enamore’.
Buku jenis novel itu ditulis sejak pertengahan 2020 lalu dan dilaunching beberapa waktu yang lalu.
Novel Enamore berisi tentang self-love dan quarter life crisis, tetapi terdapat juga unsur klasik serta romance.
Mahasiswi angkatan 2018 ini menyebut, bahwa dia menulis novel tersebut karena beberapa alasan.
Pertama karena dirinya ingin apply beasiswa di tahun depan, di mana salah satu syaratnya bentuk kontribusi yang diberikan ke masyarakat.
“Berhubung tahun lalu lagi pandemi dan saya suka menulis, jadi saya angkat tentang self love dan quarter life Crisis yang disajikan dalam bentuk romance untuk menyebarkan semangat positif ke teman-teman saya sebagai bentuk kontribusi nyata saya,” cerita Salwa kepada tribun-timur.com, Kamis (29/7/2021).
Kemudian alasan kedua adalah banyak teman-temannya yang mensupport penuh untuk mencoba hal baru, khususnya menulis novel.
Dalam penulisan novel Enamore, Salwa mengatakan terdapat beberapa hambatan dalam penyusunannya.
“Salah satunya yaitu mood swing dan block writer, terkadang banyak pekerjaan dan tugas kuliah, jadi menulisnya sesuai mood dan kehilangan ide-ide baru dan fresh,” katanya.
Bahkan tidak jarang dalam hal tertentu, ia jadi tidak percaya diri dengan tulisannya sendiri karena takut tidak ada yang baca.
"Apapun yang terjadi, jangan pernah berhenti untuk percaya, terutama untuk diri sendiri. Ketika terjatuh dan patah, belajarlah untuk mencintai diri,” katanya.
“Karena bahagianya kita, tidak bergantung kita dengan siapa, tapi bagaimana kita belajar untuk menerima dan bersyukur, dan jangan lupa belajar untuk memaafkan dan berterima kasih terhadap hal-hal yang telah memberatkan hati," sambungnya.
Salwa berharap novelnya itu tidak hanya sekadar dibaca, tetapi juga ada hal-hal yang bisa kita petik dan ambil hikmahnya.
“Teruntuk para pembaca, jika apa yang diharapkan ataupun diekspektasikan tidak sesuai dengan target kita, semoga tidak mudah berputus asa. Jika sayapnya pernah patah, semoga bisa disembuhkan dengan rasa syukur,” harapnya.
