Serial Musikal Nurbaya Manjakan Telinga dengan Musikalisasi Dialog
Serial Musikal Nurbaya yang terinspirasi dari novel Sitti Nurbaya: Kasih Tak Sampai karya Marah Rusli ini mendapat apresiasi
Penulis: Muh. Abdiwan | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM MAKASSAR - Serial Musikal Nurbaya yang terinspirasi dari novel Sitti Nurbaya: Kasih Tak Sampai karya Marah Rusli ini mendapat apresiasi yang luar biasa dari masyarakat Indonesia.
Serial musikal yang dipersembahkan oleh www.indonesiakaya.com ini bekerja sama dengan Garin Nugroho, kelompok Teater Musikal Nusantara (TEMAN), dan BOOW Live ini menyajikan perpaduan
keindahan visual, akting memukau yang dibalut dengan komposisi musik yang memanjakan mata dan telinga para penikmat seni yang menyaksikan.
“Kami sangat berterima kasih pada para penikmat seni yang sangat antusias menyaksikan Serial Musikal Nurbaya," ujar Renitasari Adrian, Program Director www.indonesiakaya.com melalui rilis yang dikirim Selasa (27/7/2021).
Hingga kini, 4 episode yang telah ditayangkan sudah disaksikan oleh lebih dari 3 juta penonton di setiap episodenya.
Ini tidak lepas dari dukungan teman-teman media yang juga turut menyebarkan informasi sehingga semakin banyak masyarakat yang mengetahui serial musikal ini.
Hal ini juga menumbuhkan semangat bagi para pekerja seni untuk terus berproses dan berkarya di tengah pandemi.
Musik menjadi bahasa universal yang menghidupkan dialog demi dialog dalam setiap adegan yang ditampilkan dalam 6 episode serial musikal yang ditayangkan setiap Kamis pukul 19.00 di kanal
YouTube Indonesia Kaya.
Paduan harmonis antara visualisasi dan musik pengiring cerita menjadikan produksi ini kaya makna.
Terdapat sekitar 23 lagu yang ditampilkan untuk keseluruhan episode Serial Musikal Nurbaya ini kental dengan pengaruh musik Minang dan pop era 70-an, seperti ada dalam lagu Harta, Tahta, Nurbaya dan Takdir dan Pilihan.
Selain itu ada juga genre musik dangdut yang merupakan akulturasi musik Melayu dan India pada lagu Etek Rahma.
“Novel Sitti Nurbaya karya Marah Rusli menjadi inspirasi utama saya untuk menyusun komposisi musik dan aransemen produksi ini.
Tapi saya juga mendapat banyak masukan dari penulis naskah, sutradara, tim Indonesia Kaya dan teman-teman lainnya untuk memperkaya unsur musik Serial Musikal Nurbaya ini.
Untuk komposisi musik dibutuhkan waktu sekitar 2 bulan dan untuk aransemen sekitar 4 bulan. Bagi saya, seluruh proses ini sangat mengharukan karena bisa bertemu orang-orang luar biasa yang tergabung dalam produksi ini dan sangat mengapresiasi www.indonesiakaya.com yang berani mengambil resiko untuk memproduksi serial musikal di masa pandemi ini,” ujar Ivan Tangkulung yang berperan sebagai Komposer Musik.
“Audio dan visualisasi yang menarik menjadi hal wajib yang harus diutamakan dalam medium
komunikasi yang ada saat ini. Ke depannya setelah keenam episode ditayangkan melalui Youtube IndonesiaKaya, kami akan meluncurkan playlist dari lagu-lagu dalam Serial Musikal Nurbaya ke beragam platform seperti kanal YouTube kami dengan format audio dan video, YouTube Music,
Apple Music, Spotify, JOOX, Deezer, Amazon, dan masih banyak lagi. Selain itu, seluruh episode dari Serial Musikal Nurbaya juga dapat disaksikan di Mola TV yang rencananya akan akan rilis di bulan September tahun ini dalam format film. Kami harap dengan hadirnya Nurbaya dalam layanan multiplatform ini dapat melahirkan penikmat seni dan pecinta budaya Indonesia yang baru,” tambah Renitasari.
Selain Nurbaya, Samsul Bahri, dan Tuan Meringgih yang menjadi karakter utama, ada banyak karakter-karakter menarik, antara lain Nola Be3 sebagai Etek Rahma, Galabby sebagai Isabella, dan
Beyon Destiano sebagai Lakeswara.