Tribun Luwu
Kasus Covid-19 Melambung, Pemkab Luwu Terapkan WFH 50 Persen
Kepala OPD atau unit kerja masing masing harus memastikan terdapat dua level pejabat struktural tertinggi untuk tetap melaksanakan tugas.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUNLUWU.COM, BELOPA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu menerapkan Work From Home (WFH) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Non ASN.
Kebijakan ini diberlakukan menyusul meningkatnya kasus positif aktif Covid-19 di Bumi Sawerigading.
Bupati Luwu, Basmin Mattayang pun melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Selasa (27/7/2021).
Sidak dalam rangka memantau pelaksanaan penerapan kebijakan WFH bagi ASN dan Non ASN pada lingkup Pemkab Luwu.
Berdasarkan Surat Edaran Bupati Nomor 800/473/BKPSDM/VII/2021 tentang penyesuaian sistem kerja ASN dalam rangka Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.
Sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 pada lingkup Pemkab Luwu.
"Sidak ini untuk memantau sejauh mana kebijakan WFH itu dilaksanakan dan dipatuhi oleh ASN maupun Non ASN. Selain itu, memastikan pelaksanaan tugas dan fungsi serta pelayanan publik yang efektif tetap berjalan," tuturnya.
Pengaturan WFH, kata dia, dilakukan dengan komposisi 50:50 persen.
Dengan cara membagi seluruh jumlah pegawai pejabat pengawas, pejabat pelaksana, dan pejabat fungsional pada satu seksi atau sub bidang, sub bagian ke dalam lima hari kerja.
Dengan memperhatikan keterwakilan tugas pokok dan fungsi.
Namun demikian, kepala OPD atau unit kerja masing masing harus memastikan terdapat dua level pejabat struktural tertinggi untuk tetap melaksanakan tugas di kantor setiap hari kerja.
"Agar penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat tidak terhambat," katanya.
Sebagai informasi, kasus positif Covid-19 Luwu terus bertambah.
Saat ini sebanyak 157 kasus positif aktif ditemukan di Luwu.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Luwu, dr Rosnawari Basir mengatakan, terjadi penambahan 12 kasus positif dari hari sebelumnya.
Juga terdapat dua pasein yang meninggal dunia.
"Kasus positif bertambah 12 dan meninggal dua orang," kata Rosnawari.
Saat ini total kasus positif di Luwu telah mencapai 900 kasus.
703 di antaranya dinyatakan sembuh, 40 meninggal, dan 157 isolasi.
Sampai saat ini, kasus positif yang pernah ditemukan terbanyak di Kecamatan Belopa dengan 125 kasus.
Sementara terendah di Kecamatan Bastem dengan nol kasus.
Adapun di kecamatan lain jumlahnya beragam.
Seperti Walenrang Barat 4, Walenrang 58, Walenrang Utara 14, Lamasi 49, Lamasi Timur 29, Walenrang Timur 17.
Bastem Utara 3, Bupon 21, Bajo Barat 23, Bajo 74, Latimojong 7, Suli Barat 8, Larompong Selatan 30.
Bua 68, Ponrang 57, Ponrang Selatan 40, Kamanre 39, Belopa Utara 112, Suli 73, dan Larompong 49.
Update Corona Sulsel
Informasi terbaru terkait data update Covid-19 di Sulawesi Selatan dilansir data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di akun sosial media Twitter @BNPB_Indonesia, Senin (26/7/2021).
Terlihat, provinsi dengan angka penambahan pasien terkonfirmasi terbanyak yakni, Jawa Barat 4.368 pasien.
Diikuti Jawa Tengah 4.021 pasien, Jawa Timur 3.157 pasien, DI Yogyakarta 2.667 pasien, Jakarta 2.662 pasien, Riau 1.137 pasien dan Bal8 1.078 pasien.
Sementara Sulawesi Selatan di angka 657 pasien.
Angka tersebut turun dari sehari sebelumnya di angka 880 pasien
Dengan penambahan 657 pasien di Sulsel membuat angka kumulatif penambahan pasien terkonfirmasi tembus 77.905 orang.
Sementara untuk pasien sembuh naik 547 pasien.
Angka tersebut menurun dibandingkan sehari sebelumnya di angka 581 pasien.
Dengan penambahan 547 pasien sembuh di Sulsel membuat angka kumulatif penambahan pasien sembuh tembus 68.154 pasien.
Untuk pasien positif yang meninggal tambah 6 pasien, di angka 1.209 pasien.
Artinya, pasien aktif Covid-19 di Sulsel di angka 8.542 pasien.
Angka itu didapatkan dari angka kumulatif pasien terkonfirmasi dikurangi angka komulatif pasien sembuh, dikurangi lagi angka komulatif pasien positif meninggal.
Sebanyak 8.542 pasien aktif tersebar di rumah Orang Tanpa Gejala (OTG) atau kontak erat yang isolasi mandiri.
Lalu beberapa dirawat di rumah sakit rujukan dan non rujukan di Sulsel.
Artinya rerata penambahan pasien Covid-19 di angka 526 pasien per hari.
Sementara angka pasien terkonfirmasi selama Juli 2021 di angka 13.673 pasien.
Dimana penambahan pasien tertinggi terjadi pada (23/7/2021) dengan 1.286 pasien. Sementara penambahan terendah terjadi pada (4/7/2021) dengan 176 pasien.(*)