Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Covid sebagai Flu Biasa

Begini Kondisi Inggris dan Singapura, 2 Negara Anggap Covid sebagai Flu Biasa, Tak Lagi Pakai Prokes

Menengok kondisi 2 negara yang perlakukan Covid-19 seperti penyakit flu biasa, cabut aturan tak lagi pakai prokes-prokesan. Begini kondisnya sekarang?

Editor: Arif Fuddin Usman
intisari-online.id
Ilustrasi covid-19. Begini kondisi 2 negara yang perlakukan Covid-19 seperti penyakit flu biasa, cabut aturan tak lagi pakai prokes-prokesan. 

Namun, bertentangan dengan sikap positif Johnson, jumlah infeksi Covid-19 baru di Inggris dalam beberapa hari terakhir masih melebihi angka 20.000.

Pada 19 Juli, negara itu mencatat hampir 40.000 kasus dan 19 kematian.

Para ahli memperingatkan jumlah seperti itu berbahaya dan pendekatan Johnson menempatkan kesehatan jutaan orang dalam keseimbangan karena Inggris belum mencapai kekebalan kawanan yang lengkap.

Sekitar 17 juta orang, beberapa diklasifikasikan sebagai sangat rentan, masih belum divaksinasi.

Selain fakta bahwa jutaan orang tidak divaksinasi, peningkatan infeksi juga dapat menyebabkan peningkatan kematian.

Oliver Watson dari Imperial College London (UK) mengatakan bahwa ini akan menjadi situasi yang "sangat mengerikan".

Terutama ketika Inggris adalah salah satu dari sedikit negara di dunia dengan pasokan vaksin yang besar tetapi membuang-buang peralatan.

Epidemi Covid-19 dengan pembukaan kembali lebih awal.

Banyak warga Inggris menyaksikan "pertaruhan" pembukaan kembali dengan gentar.

Lebih dari 100 dokter dan ilmuwan pekan lalu menandatangani surat bersama yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah The Lancet.

Memperingatkan bahwa langkah itu "terlalu tergesa-gesa" anak-anak dan remaja yang tidak divaksinasi berisiko sangat menular.

Strategi tersebut akan menciptakan "tanah subur bagi munculnya varian baru yang resisten terhadap vaksin dan membahayakan Inggris dan dunia".

"Kami percaya bahwa pemerintah memulai eksperimen berbahaya dan tidak etis, dan kami mendesak mereka untuk menghentikan rencana mereka untuk mencabut pembatasan perjalanan," bunyi surat itu.

Namun, dalam jangka pendek, seruan ini belum efektif karena pemerintah Inggris masih melaksanakan rencana keterbukaan.

Penanganan di Singapura

Sumber: Grid.ID
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved