Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Vaksin Covid

Ini Sikap Cak Nun Terkait Vaksinasi Covid-19 Massal yang Dicanangkan Pemerintah

Melalui kanal youtubenya CakNun.com, dengan judul Keseimbangan Sikap Terhadap Vaksin Covid-19.

Editor: Ilham Arsyam
ist
Emha Ainun Najib alias Cak Nun 

"Ini vaksin ibaratnya ada orang bawa unta ke Masjid Nabawi, terus unta itu dilepas tidak diikat di pohon. Nabi Muhammad kemudian menegur kamu ikat dulu unta itu baru ditawakalkan atau baru berserah kepada Allah. Kalau kamu sendiri tidak mencoba mengikat unta itu berarti kemu memperlakukan Allah sebagai buruhmu untuk menjaga unta. Mengikat unta sama dengan upaya vaksinasi, kita ikhtiar dulu, kemudian berserah semua ke Allah," ujarnya.

Apalagi, menurut Cak Nun, para dokter yang menyuntikan vaksin juga memperhitungkan kondisi orang yang akan menerima vaksin.

"Di atas itu semua ada kehendak Allah,"katanya 

"Diterima saja tapi dengan tawakal kepada Tuhan. Pokoknya Allah yang menentukan. Vaksin dan semua produk kedokteran dan kesehatan itu harus bisa dipahami sebagai itikad baik manusia dan tenaga kesehatan kepada kita," katanya. 

"Kalau niatmu menghargai dokter yang dinilai Allah adalah niat baik, itu rumus sederhana antara kita dan Allah. Jadi kalau kamu menolak vaksin dengan menjelek-jelekan vaksin itu sendiri tentu itu hal yang salah. Kita harus punya keseimbangan berpikir dalam menilai semua ini," pungkasnya. 

Siapa Cak Nun?

Dilansir dari wikipedia, Muhammad Ainun Nadjib atau biasa dikenal Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun adalah seorang tokoh intelektual berkebangsaan Indonesia yang mengusung napas Islami.

Menjelang kejatuhan pemerintahan Soeharto, Cak Nun merupakan salah satu tokoh yang diundang ke Istana Merdeka untuk dimintakan nasihatnya yang kemudian kalimatnya diadopsi oleh Soeharto berbunyi "Ora dadi presiden ora patheken".

Emha juga dikenal sebagai seniman, budayawan, penyair, dan pemikir yang menularkan gagasannya melalui buku-buku yang ditulisnya.

Kehidupan pribadi

Emha merupakan anak keempat dari 15 bersaudara.

Pendidikan formalnya hanya berakhir di semester 1 Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM).

Sebelumnya dia pernah ‘diusir’ dari Pondok Modern Darussalam Gontor setelah melakukan ‘demo’ melawan pimpinan pondok karena sistem pondok yang kurang baik, pada pertengahan tahun ketiga studinya.

Kemudian ia pindah ke Yogyakarta dan tamat SMA Muhammadiyah I. Istrinya yang sekarang, Novia Kolopaking, dikenal sebagai seniman film, panggung, serta penyanyi.

Sabrang Mowo Damar Panuluh adalah salah satu putranya yang kini tergabung dalam grup band Letto.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved