Tribun Politik
Cerita Taufan Pawe Rayu Zulkarnain Arief Maju Pilkada Takalar
Bagi Taufan Pawe, Zulkarnain Arief adalah politisi senior dibandingkan wali Kota Parepare dua periode itu.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Hasriyani Latif
Zulkarnain Arief pernah memimpin Gapensi Sulsel selama sepuluh tahun sejak 2007 hingga 2017. Pria kelahiran Ujung Pandang 6 November 1960 itu juga pernah memimpin Kadin Sulsel 2009 hingga 2020.
Kini Taufan Pawe memerintahkan Zulkarnain Arief merebut kursi Bupati Takalar pada 2024 mendatang.
Ia mengatakan maju Pilkada Takalar adalah perintah yang harus dijalankan Zulkarnain Arief.
"Ini perintah partai, sebagai kader, Kakanda Zulkarnain harus menjalankan," kata Taufan Pawe kepada wartawan di lokasi musda, Pantai Wisata Galesong, Takalar, Sabtu (17/7/2021).
Zulkarnain Arief ditetapkan sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Takalar. Ia terpilih secara aklamasi dalam Musda X, Sabtu (17/7/2021) siang.
Taufan Pawe memberikan sejumlah tugas kepada Zulkarnain. Yaitu harus memenangkan pemilihan legislatif 2024, memenangkan Airlangga Hartarto sebagai calon presiden, hingga memenangkan Pilkada Takalar 2024.
Menurutnya, Zulkarnain Arief adalah sosok politisi pengusaha yang sudah malang melintang dalam dunia usaha.
Zulkarnain pernah memimpin Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulsel.
Taufan Pawe mengumpamakan pertarungan dalam organisasi pengusaha ibarat kolam renang, berbeda dengan pertarungan pilkada bagaikan laut bebas.
"Maafkan saya kakanda, Anda jauh lebih senior dari saya, pribadinya seorang enterpreneur nasional. Beliau juara di kolam renang, saya mau antar belia jago berenang di laut bebas," tuturnya.
"Dia juara hanya dalam kolam renang kecil, kita mau bawa ke laut bebas," lanjutnya.
Sementara itu Zulkarnain Arief menyampaikan kesiapannya menjalankan perintah Partai Golkar.
Mantan Ketua Kadin Sulsel itu menyatakan kesiapannya bertarung di kampung halamannya.
"Kalau itu amanah, tidak ada alasan untuk menolak. Saya siap mengabdi di kampung halaman," ujar Zulkarnain Arief.
Dalam Pilkada Takalar 2017 lalu, Partai Golkar yang mengusung koalisi besar kalah melawan koalisi Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Golkar mengusung duo kader Burhanuddin Baharuddin-Natsir Ibrahim Dg Nojeng kalah melawan pasangan Syamsari Kitta-Achmad Dg Se're.
Dua tahun berselang tepatnya Pemilu 2019, dominasi Partai Golkar Takalar dipatahkan PKS. PKS yang digawangi Syamsari Kitta dkk meraih lima kursi parlemen, mengalahkan Partai Golkar 4 kursi.(*)
Laporan Kontributor TribunMakassar.com @bungari95