Tribun Opini
Briefing Menuju Skenario Terburuk
Dari segi kemauan untuk mendapatkan vaksin sebesar 75.5% hendak di vaksin. Dan hingga sekarang cakupan vaksin baru sekira 17-20%.
Oleh: Ridwan Amiruddin
Pakar Epidemologi FKM Unhas
SUDAH sepekan ini record pertambahan kasus harian Covid 19 di Indonesia menduduki posisi tertinggi secara global. Tentu ini bukan reputasi yang baik, ini adalah bukti ketidakberdayaan sistem kesehatan mengelola pandemik sekelas covid19.
Overview situasi Indonesia per 15 Juli 21sebanyak 56.757 kasus baru dengan kasus aktif 17,6% (480.199). Angka kematian 2.7% (70.192). Positifity rate 30%.
Dari gambaran ini memberikan insight kepada kita semua bahwa sekarang penanganan pandemik covid 19 memasuki fase ekstrim.
Hasil estimasi health data.org menunjukkan jumlah orang Indonesia yang sudah terpapar covid 19 sekitar 18% (Juni 2021). Dengan reproduksi kasus R 1.38. Sementara angka penemuan kasus hanya sekira 6%. Dengan varian baru B1.617.2 sebagai determinant utama penyebaran.
Trend transmisi
Faktor mobilitas penduduk sebagai driver penularan telah mengalami penurunan sebesar 15-20% sebagai dampak pemberlakuan ppkm dan ppkm darurat. Program Cakupan penggunaan masker baru sekira 75%.
Dari segi kemauan untuk mendapatkan vaksin sebesar 75.5% hendak di vaksin. Dan hingga sekarang cakupan vaksin baru sekira 17-20%.
Proyeksi ke depan
Berdasarkan skenario, besar peluang akan terjadi kumalatif kematian covid terlaporkan sebesar 173.000 per awal Oktober 2021. Terdapat tambahan kematian 115.000 dari Juni hingga Oktober 2021.
Laporan kematian kemungkinan akan mencapai puncak pertengan Agustus sebesar 1.790 kasus.
Bila penggunaan masker bisa mencapai 95% maka proporsi kematian dapat ditekan lebih rendah dari skenario.
Pada skenario terburuk diproyeksikan 200.000 kumulatif kematian terlaporkan sekira awal oktober.
Laporan harian kematian akan mencapai puncaknya dengan kasus 2.230 pada pertengan Agustus 2021.