Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tompi Soroti Satgas Detektor Covid Makassar: Niat Baik Perlu Diselenggarakan dengan Tata Cara Benar

Tompi menyoroti Satgas Detektor Covid-19 yang diluncurkan oleh Pemerintah Kota Makassar. "Tolong lah tuan2 di Makasar' jelas Tompi.

Editor: Sakinah Sudin
Kolase Tribun Timur/ Sakinah Sudin
Kolase: Penyanyi dan dokter Tompi (Instagram @dr_tompi) dan Walikota Makassar Danny Pomanto (Tribun Timur/ AM Ikhsan). 

TRIBUNTIMUR.COM - Program Satgas Detektor Covid Makassar mendapat sorotan banyak pihak.

Kali ini datang dari penyanyi yang juga dokter, Tompi.

Tompi menyoroti Satgas Detektor Covid-19 yang diluncurkan oleh Pemerintah Kota Makassar beberapa waktu lalu itu.

Melalui akun twitter @dr_tompi, meminta Pemkot Makassar menelaah ulang program tersebut.

Menurutnya, niat baik perlu diselenggarakan dengan tata cara benar.

"Program detektor covid MAKASAR , sepertinya perlu ditelaaah ulang. Niat baik perlu diselenggarakan dengan tata cara benar dan mengikuti kaidah medik yg tepat. Tolong lah tuan2 di Makasar…" tulis Tompi, Selasa (12/7/2021) seperti dilansir Tribun-timur.com.

Sebelumnya, Is mantan vokalis Payung Teduh juga menyoroti hal tersebut.

Is meminta Walikota Makassar Danny Pomanto mengevaluasi kinerja Satgas Detektor Makassar Recover.

Diketahui, Satgas Detektor Makassar Recover serentak turun di 15 kecamatan dan 153 kelurahan melakukan pemeriksaan kesehatan warga.

Pada hari pertama, Sabtu (10/7/2021), Satgas Detektor Makassar Recovertelah mendata 21.858 orang dari total 1.266.517 warga yang akan diperiksa kesehatannya.

Rupanya sebagian masyarakat khawatir dengan adanya Satgas Detektor Makassar Recover yang datang ke rumah.

Pasalnya, sejumlah personel Satgas Detektor Makassar Recover disebut mengabaikan protokol kesehatan.

Hal inipun menjadi sorotan pria bernama lengkap Mohammad Istiqamah Djamad.

Ia memposting keluhannya lewat Instagram @pusakata.

Tampak, Is memposting layar hitam berisi tulisan.

Pria kelahiran Makassar ini meminta Danny Pomanto mengevaluasi kinerja satgas detektor Makassar yang bertugas kemarin.

Dia juga meminta Danny Pomanto memperhatikan keluhan masyarakat akan kualitas kinerja satgas detekstor tersebut.

Mulai dari penggunaan masker, berkerumun, hingga tingkat kebersihan sarung tangan dan alat yang digunakan.

Dalam postingannya, Is menandai Instagram Danny Pomanto @dpramdhan pomanto.

"Pak @dpramdhanpomanto yang kami hormati.

Tolong evaluasi kinerja satgas detektor Makassar yang bertugas hari ini.

Perhatikan keluhan masyarakat kualitas kerja mereka. Jangan sampai diabaikan.

Lepas masker, kerumunan serta sterilnya sarung tangan serta alat yang digunakan.

Wajar jikalau masyarakat ragu bahkan khawatir.

Banyak ditemukan Pak seliweran gambar-gambar di grup WA atau sosial media yang sudah didatangi satgas detektor.

Niat baik namun penerapan kurang tepat. Semoga didengarkan keluhan kami warga kota Makassar tercinta," demikian tulisan dalam latar hitam yang diposting Is, seperti dilansir Tribun-timur.com.

Pada caption, Is kembali menandai akun Instagram @dpramdhanpomanto.

Dia berharap maksud baik pemerintah kota Makassar dapat terwujud dengan cara yang tepat.

Tak hanya itu, Is mempertanyakan apakah semua satgas Detektor Makassar itu berkompeten dan paham dengan apa yang mereka lakukan.

"Dear Pak @dpramdhanpomanto yang kami hormati. Mohon dibaca dan dipahami.

Semoga maksud baiknya dapat terwujud dengan cara yang tepat.

Salam hormat Pak. Oh iya pak.

Apakah semua satgas tersebut berkompeten dan paham apa yang mereka lakukan?

Mohon dievaluasi pencapaian dan feedback perihal kinerja satgas menurut warga bapak hari ini." tulis Is, Sabtu (10/7/2021). 

Tanggapan Danny Pomanto

Danny Pomanto menanggapi banyaknya sorotan terkait masih adanya masyarakat yang menolak diperiksa oleh Satgas Detektor Covid.

Danny menegaskan, jika mereka boleh saja menolak, namun jangan menyesal jika tidak diberi QR Code.

"Tidak apa-apa kalau menolak, tapi jangan juga sesalkan kita, kalau kau tidak dapat QR Code. Kan kita gerakan ini untuk dia ji, kalau tidak mau tidak usah," ujar Danny saat ditemui, Senin (12/7/2021).

"Intinya jangan menyesal, kalau mereka tidak bisa urus apa-apa di pemerintah kota kalau tidak punya QR Code, ituji," lanjutnya.

Danny mengatakan, jika QR Code ini akan digunakan untuk mengakses fasilitas publik, mulai dari pelayanan pemerintahan, maupun area wisata di Makassar.

"Ini kan untuk mereka, bukan untuk kita. Artinya dia menolak diberikan QR Code, jadi mereka menolak dilayani oleh Pemkot. Termasuk dia sakit, tidak dilayani ki, dan semua yang menolak sudah ada semua namanya," bebernya.

"Barcode ini untuk banyak hal, misalnya masuk fasilitas, harus ada QR Codenya, bahkan untuk masuk mal harus ada. Jadi kalau tidak mau tidak apa apa. Kita syukur juga, tugasnya jadi ringan," lanjutnya.

Ia juga menanggapi kritikan dari beberapa pihak, yang menganggap jika Tim Detektor bisa saja menjadi penyebar virus. 

"Apalagi ada fitnah kalau detektor penyebar virus, malah mereka yang tidak mau diperiksa yang menjadi penyebar virus," tegasnya.

Diketahui, Walikota Makassar, Danny Pomanto dan wakilnya, Fatmawati Rusdi, resmi menerjunkan 10 ribu anggota Satgas Detektor untuk melakukan skrining pada warganya, Sabtu (10/7/2021) kemarin. 

Para satgas detektor ini diwajibkan menggunakan APD lengkap dan menerapkan protokol kesehatan di lapangan. 

Kegiatan ini dilaksanakan serentak di 153 kelurahan/15 kecamatan se-Kota Makassar, yang juga turut didukung 5 ribu relawan tenaga kesehatan.

Serta 306 relawan dokter, manajemen kelurahan-kecamatan, tim gabungan Satpol PP, TNI, dan Polri. 

Setelah tim detektor melakukan pengumpulan data primer di lapangan, laporan dalam berbentuk digital diunggah ke Command Center.

Selanjutnya ditabulasi untuk menghasilkan penilaian dan status kesehatan warga Kota Makassar secara utuh dan real time. 

Apabila hasil pemeriksaan tim detektor, yang terdiri dari pemeriksaan saturasi oksigen, pengukuran suhu tubuh.

Pemeriksaan tekanan darah, dan skrining melalui saluran pernapasan menggunakan GeNose, mengindikasikan status reaktif. 

Maka bakal ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab antigen dan swab PCR. (Tribun-timur.com/ Sakinah Sudin/ AM Ikhsan)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved