Vaksin Covid
Diserang karena Kritik Vaksin Covid-19 Berbayar, Annisa Pohan Istri AHY: BuzzerRp Kurang Ilmu
Serangan terhadap istri Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yodhoyono makin masif. Annisa Pohan menyebut pihak yang menyerangnya itu sebagai buzzer
Seperti diketahui, Indonesia saat ini berada di tengah darurat Covid-19 dan dalam Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat mulai 3-20 Juli 2021.
Dilansir Al Jazeera, melalui panggilan telepon dengan Retno Marusi pada Jumat (2/7/2021), Sullivan menuturkan vaksin Moderna dikirim melalui program berbagi vaksin global di bawah naungan COVAX.
Ia menambahkan bahwa donasi vaksin Moderna ini menggarisbawahi dukungan AS untuk rakyat Indonesia dalam memerangi lonjakan kasus Covid-19.
Dalam pernyataan Gedung Putih dijelaskan, kedua pejabat tersebut juga membahas rencana AS untuk meningkatkan bantuan untuk upaya respons Covid-19 Indonesia yang lebih luas.
“Sullivan menyoroti pentingnya tempat pemerintahan Biden-Harris di Indonesia, Asia Tenggara dan mengakhiri pandemi secara lebih luas dan menjanjikan dukungan berkelanjutan dan keterlibatan tingkat tinggi,” kata pernyataan itu.
Vaksinasi Berbayar Ditunda
Pelaksanaan vaksinasi individu atau vaksinasi berbayar, yang semula akan mulai dilaksanaan pada hari ini, Senin (12/7/2021) diputuskan untuk ditunda.
Lantas, bagaimana nasib masyarakat yang sudah mendaftar untuk melakukan vaksinasi mandiri?
Sekretaris Perusahaan Kimia Farma Ganti Winarno Putro mengatakan, perseroan akan memberikan informasi terbaru terkait jadwal pelaksanaan vaksinasi berbayar kepada para peserta yang telah mendaftar.
“Kita akan informasikan lebih lanjut untuk pelaksanaannya,” katanya kepada Kompas.com, Senin.
Namun demikian, Ganti belum bisa memastikan kapan vaksinasi individu bakal dilaksanakan.
Sebagaimana diketahui, pelaksanaan vaksinasi individu yang semula direncanakan mulai hari ini batal dilaksanakan.
“Kami mohon maaf karena jadwal Vaksinasi Gotong Royong Individu yang semula dimulai hari Senin, 12 Juli 2021 akan kami tunda hingga pemberitahuan selanjutnya,” kata Ganti.
Keputusan tersebut diambil perseroan melihat tingginya respon dari berbagai pihak terkait pelaksanaan vaksinasi individu.
“Serta banyaknya pertanyaan yang masuk membuat manajemen memutuskan untuk memperpanjang masa sosialisasi vaksinasi gotong royong individu serta pengaturan pendaftaran calon peserta,” tuturnya.