Kim Jong Un
Kim Jong Un Dikabarkan Sakit, Berat Badannya Turun Hingga 20 Kg
Kim Jong Un dikabarkan sedang sakit. Tubuhnya kurus dan berat badannya turun hingga 20 kg
TRIBUNTIMUR.COM -Sebuah laporan intelijen menyebutkan, Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un sedang sakit. Hal itu ditandai dengan penampilannya yang terlihat kurus dan ramping.
Pria berusia 37 tahun dan memiliki kebiasaan merokok ini, dikabarkan mengalami penurunan berat badan hingga 20 kg.
Kim Jong Un sebelumnya menuai perhatian karena muncul dengan kondisi tubuh lebih kurus Ramping saat hadir dalam rapat partai Juni lalu.

Intelijen Korea Selatan mengungkapkan, penampilan Kim yang kurus itu terjadi karena dia susut sekitar 20 kg.
Kabar itu terungkap setelah Badan Intelijen Nasional (NIS) memberikan laporan ke parlemen secara tertutup.
Kim Byeong-kee, salah satu anggota komisi menyatakan Kim Jong Un masih memerintah Korea Utara secara normal.
NK News memberitakan, pernyataan Kim Byeong-kee membuktikan telik sandi "Negeri Ginseng" memantau serius kondisi tetangganya tersebut.
Dikenal sebagai perokok berat, pemimpin yang diyakini berumur 37 tahun mengalami obesitas dengan berat badannya terus meningkat.
Sejak berkuasa pada 2011, Kim generasi ketiga itu diyakini sudah mencapai 22 stones, atau sekitar 139 kg.
Tetap mengawasi Kim
Dilansir The Sun Sabtu (10/7/2021), Kim mempunyai kegemaran terhadap keju Swiss, caviar, hingga lobster.
Analis menyatakan, turunnya bobot Kim dimanfaatkan media pemerintah untuk menciptakan propaganda di tengah krisis pangan.
Kepada AFP, pembelot yang kini menjadi peneliti, Ahn Chan-il berujar, Korea Utara ingin mencitrakan Kim sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyatnya.
"Pesan yang hendak disampaikan Pyongyang jelas.
Kim Jong Un adalah pemimpin yang bekerja keras hingga berat badannya turun," kata dia.
Isu Ada Rencana Kudeta Kim Jong Un
Sebuah kabar menyebutkan bahwa terdapat rencana kudeta yang menyasar Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Berdasarkan laporan dari Monthly Chosun, tanda-tanda itu terlihat dari dibakarnya kendaraan yang dipakai untuk mengawal Kim.

Insiden itu berawal pada 30 Juni. Saat itu, Kim disebut memerintahkan transportasi material berkualitas tinggi untuk pembangunan rumah mewah.
Dilansir Allkopop Kamis (8/7/2021), material itu dibeli dari China dan dikirim lewat kapal yang diselundupkan.
Kapal tersebut sampai di Pelabuhan Dongyang pada 4 Juli, dan rencananya dibawa dengan pengawalan tujuh kendaraan.
Namun dalam perjalanan, kendaraan terakhir dilaporkan dibakar bersama dengan suplai pesanan Kim Jong Un.
Komandan pengawalan mengungkapkan, pelaku sengaja membakar mobil untuk menyasar pemimpin Korea Utara sejak 2011 tersebut.
Pemerintah pusat langsung menganggap langkah ini sebagai bentuk kudeta, dan mengirimkan Komando Pertahanan Nasional untuk menyelidikinya.
The Korea Herald memberitakan, kudeta itu disebut didalangi oleh Kim Pyong Il, yang notabene paman Kim.
Selain adanya kabar upaya penggulingan paksa, muncul rumor bahwa Kim menderita pendarahan di otak.
Lebih lanjut, material berkualitas tinggi itu diperlukan Kim untuk membangun 800 rumah mewah di tepi Sungai Pyeongyang.
Pemerintah Korea Utara menyelundupkannya dengan kode "Barang Nomor 1" untuk mengelabui deteksi internasional.(*)
Negara penganut ideologi Juche itu dihantam serangkaian sanksi karena mengembangkan rudal balistik dan senjata nuklir.(*)