Tribun Luwu Utara
Akhir Pekan, Bupati Luwu Utara Petik Cabe dan Promosi Desa Wisata di Rongkong
Berdasarkan laporan dari warga setempat, setiap keluarga bisa menghasilkan Rp 1 juta-Rp 3 juta setiap minggunya.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUNLUTRA.COM, RONGKONG - Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani menghabiskan akhir pekan dengan mengunjungi Agrowisata Buntu Lemo di Dusun Manganan, Desa Rinding Allo, Kecamatan Rongkong, Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Minggu (11/7/2021).
Di kampung pegunungan itu, Indah tampak menikmati setiap momen selama kunjungannya.
Orang nomor satu di Luwu Utara ini tak lupa menyinggahi beberapa kebun sayuran dataran tinggi dan memetik sayuran yang masih segar.
Tak hanya sayuran, di kebun itu juga terdapat buah-buahan.
Seperti alpukat dan stroberi yang terlihat masih segar.
"Saat ini kita berada di Agrowisata Buntu Lemo yang dikelola anak muda di sini," kata Indah via rilis Humas Pemkab Luwu Utara, Senin (12/7/2021) pagi.
Ia mengatakan, lahan yang ada sebenarnya tidak terlalu luas.
Namun, kata dia, keinginan anak muda dalam memanfaatkan lahan yang ada untuk menanam sayuran dataran tinggi, seperti kol, mentimun, cabe, tomat dan lain sebagainya, cukup tinggi.
"Melalui kolaborasi PPL dan warga di sini, dan didukung oleh anak-anak mudanya, lahan yang tidak terlalu luas ini bisa berhasil seperti yang kita lihat," tuturnya.
Dikatakan Indah, berdasarkan laporan dari warga setempat, setiap keluarga bisa menghasilkan Rp 1 juta-Rp 3 juta setiap minggunya.
"Itu baru tanaman cabe dan tomat, belum lagi tanaman lainnya seperti kol, sawi, daun bawang dan sayuran lainnya. Kemudian dikembangkan tanaman lainnya seperti strawberry dan alpukat," jelasnya.
"Lahan yang subur, didukung iklim yang dingin, tentu menunjang keberhasilan," sambungnya.
Sekadar diketahui, program Desa Wisata Agro di Kecamatan Rongkong adalah aspirasi anggota DPR RI Muhammad Fauzi.
Selain desa wisata di Dusun Manganan, rencananya juga akan dilakukan pengembangan desa wisata di Dusun Salurante.
Di mana di dusun ini nantinya akan diintervensi untuk homestay dan wisata budaya.
Terutama untuk terasering yang cantik, kemudian dilengkapi dengan Galeri Tenun Rongkong.
"Ini akan menjadi andalan agrowisata Luwu Utara dan kita sangat bersyukur karena disambut baik oleh anak-anak muda di sini," katanya.
"Meski masih ada sedikit PR untuk kita benahi, tapi secara umum, jalan sudah bagus, sehingga wisatawan bisa menjangkau lokasi ini dengan baik," tandasnya.
Sementara itu, Muslim, selaku pemilik lahan, mengungkapkan bahwa untuk wisata tanaman sayuran sudah setahun enam bulan.
Tapi untuk wisata Buntu Lemo baru lima bulan.
"Kalau untuk harga strawberry saat ini sebesar Rp 35.000 per kilo, tapi itu tergantung harga pasaran dan untuk lokasinya hampir satu hektar. Kalau untuk pasarannya, sudah dikirim keluar daerah, seperti ke Morowali, Makassar, dan Parepare," jelasnya.
"Untuk dua bulan ke depan, kita akan melakukan panen perdana strawberry," ungkapnya.
Turut hadir mendampingi bupati pada kegiatan itu, Ketua DPRD Luwu Utara Basir dan Camat Rongkong Haenuddin.(*)