Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Masih Ingat Charis Yulianto? Eks Bek PSM Beri 2 Gelar Runner Up Ligina, Begini Aktivitasnya Sekarang

Lama tak terdengar kabarnya, Charis Yulianto yang akrab dengan nomor punggung 4 ini, sekarang berada di kampung halamannya di Malang, Jawa Timur.

Editor: Arif Fuddin Usman
instagram @charis_yulianto4
Charis Yulianto bersama istri. Lama tak terdengar kabarnya, Charis Yulianto yang akrab dengan nomor punggung 4 ini, sekarang melatih NZR Academy di kampung halamannya di Malang, Jawa Timur. 

Dalam dua musim itu, pemain yang merupakan jebolan PSSI Barretti mampu membawa PSM sebagai runner up Liga Indonesia dua kali berturut-turut.

Duetnya bersama putra Papua, Jack Komboy, membuat tembok kokoh pertahanan PSM kala itu sangat tangguh.

Akhirnya PSM pun bermain di Liga Champions Asia.

Charis memulai karir sepakbolanya dengan memperkuat klub di tanah kelahirannya, PSBI Blitar pada tahun 1994.

Charis Yulianto saat memperkuat PSM Makassar pada Ligina musim 2002-2004.
Charis Yulianto saat memperkuat PSM Makassar pada Ligina musim 2002-2004. (tribun timur/ocha alim)

Setahun kemudian, Ia pindah memperkuat tim junior Persebaya Surabaya.

Memasuki usia 21 tahun, Charis mulai memulai karier jenjang seniornya dengan bergabung ke Arema Malang.

Ia memperkuat klub yang berbasis di Jawa Timur itu cukup lama, dari 1997-2002.

Selama lima tahun itu, mantan kapten Timnas Indonesia ini menjadi pilar penting Singo Edan, dengan mencatatkan total 88 penampilan.

Penampilan Charis di Arema menarik minat PSM, hingga akhirnya berhasil di datangkan di tahun 2002.

Kedatangan Charis melengkapi skuad mewah PSM yang saat itu diasuh Miroslav Janu.

PSM juga telah memiliki sejumlah nama-nama mentereng seperti Ortizan Solossa, Ponaryo Astaman,

Jack Komboy hingga dua putra daerah Syamsul Chaeruddin dan Irsyad Aras.

Sementara di barisan asing, PSM telah memiliki dua bomber ganas dalam diri Christian Gonzales dan Oscar Aravena, serta playmaker sekelas Ronald Fagundes.

Dengan komposisi itu, PSM berada di jalur juara Liga Indonesia 2003, sebelum akhirnya dihentikan Persik Kediri.

Begitupun dengan Liga Indonesia 2004, PSM bersaing ketat dengan Persebaya, namun harus merelakan gelar juara akibat kalah selisih gol dari Bajul Ijo.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved