Berita Viral
Ingat Video Viral Bos Penjual Emas Tewas Dibegal di Papua, Istrinya di Enrekang Dijemput Polisi
Ingat kasus Pengusaha yang Dibunuh di Keerom Papua? kini istrinya usia 25 tahun ditangkap polisi di Enrekang, Sulsel. Penangkapan Istri Pengusaha vira
TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG - Misteri pembunuhan seorang pengusaha emas dari Enrekang yang bermukim di Papua mulai terungkap.
Ceritanya, Nasaruddin aliasi Acik (45) meninggal setelah dirampok di tengah jalan.
Di atas mobil, saudagar dari Enrekang, Sulsel ini, dirampok dan dihabisi. Di sampingnya ada sang istri bernama VLH (25).
Setelah perampokan, video VLH sang istri menangisi suaminya dan disebut tewas dirampok kini terkuak.
Sang istri diduga merupakan otak pembunuhan suaminya sendiri, seorang juragan emas bernama Nasruddin alias Acik (45).
Sebelumnya, juragan emas itu ditemukan tewas di Jalan Hanurata Hol Balai Distrik Muara Tami Kota Jayapura, Papua, Senin (28/6/2021).
Istri korban mengaku suaminya tewas dirampok oleh kawanan begal.
Namun setelah diselidiki, ternyata kematian juragan emas itu bukan murni dibunuh perampok, tapi ada campur tangan sang istri. Lantas, wanita berusia 25 tahun itu pun digiring dan ditangkap oleh pihak kepolisian dari Polsek Muara Tami.
Saat itu, suasana rumah masih dalam keadaan berkabung dan sedang ada acara tahlilan.
Namun kepolisian tak peduli dan langsung meringkus VLH, yang diduga otak pembunuhan.
Kesaksian Kepala Desa Enrekang
Istri almarhum Nasruddin alias Acik (44), VLH (25), dijemput pihak kepolisian dari Polda Jayapura dibackup Polda Sulsel di rumah Nasruddin, Kampung Bangkan Balombong, Desa Tirowali, Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang, Sabtu (3/7/2021) siang.
Nasruddin merupakan korban pembunuhan di Jalan Hanurata Holtekam Balai Distrik Muaratami, Kabupaten Keerom, Papua, Senin (28/6/2021) malam pukul 21.30 WIT.
Penjemputan terhadap istri almarhum, karena diduga terlibat dalam kasus pembunuhan berencana dengan modus perampokan di jalan raya tersebut.
Nasaruddin memang merupakan warga Bangkan Balombong, Kabupaten Enrekang.
Namun, ia sudah lama merantau di Kabupaten Keerom, Papua dengan membuka usaha Toko Emas disana.
Penjemputan terhadap istri korban disaksikan langsung oleh ratusan warga Bangkan Balombong, Desa Tirowali.
Penjemputan atau penangkapan VLH dilakukan saat keluarga Nasruddin masih dalam suasana duka pasca pemakaman Nasruddin yang jenazahnya dipulangkan ke Enrekang atas permintaan keluarganya.
Kepala Desa Tirowali, Guntur membenarkan adanya penjemputan oleh pihak kepolisian terhadap istri Nasruddin.
"Iya betul kemarin (Sabtu, 3/7/2021), istri korban dijemput oleh pihak kepolisian di Bangkan Balombong Desa Tirowali," kata Guntur saat dikonfirmasi TribunEnrekang.com lewat telpon, Minggu (4/7/2021) sore.
Menurutnya, istri korban dijemput oleh empat orang polisi, tiga dari Polda Jayapura dan satu orang dari Polda Makassar.
"Jadi menurut polisi yang jemput, istri korban ini dijemput karena dia sebagai saksi tunggal atau saksi utama dalam kasus itu. Karena katanya sudah ada yang didapat tiga orang pelaku, jadi sisa saksi tunggal," ujar Guntur.
"Karena tidak jelas kapan dia (istri korban) pulang, makanya polisi bilang dia jemput langsung kesini," tambahnya.
Guntur mengatakan, pihaknya tidak terlalu tahu alasan polisi menjemput langsung istri pelaku.
Meski ada informasi yang beredar diduga adanya keterlibatan istri pelaku dalam kasus itu.
Bahkan, warga setempat sempat menyoraki VLH saat akan dijemput oleh pihak kepolisian.
"Saya juga tidak tahu, mungkin mengarah kesana. Tapi waktu penjemputan polisi hanya mengatakan dijemput sebagai saksi utama," ucapnya.
Guntur menambahkan, istri korban sendiri datang ke Bangkan Balombong saat mengantar jenazah suaminya Rabu (30/6/2021) dini hari lalu bersama ibu dan kakaknya.
Jenazaha Nasruddin sendiri telah dimakamkan oleh warga pada Rabu (30/6/2021) siang kemarin.
Nasruddin sendiri telah lama merantau di Keerom, Papua bersama tiga orang kakak kandungnya.
Nasruddin merupakan anak bungsu dari tujuh bersaudara dan dikenal baik dan ramah oleh masyarakat.
Nasruddin menikah dengan istrinya VLH (25) sejak tahun 2014 lalu dan belum dikaruniai anak.
Untuk diketahui, Nasruddin Alias Acik (44) meninggal dunia usai menjadi korban penganiayaan dan pencurian di jalan Hanurata Holtekam Balai Distrik Muaratami. Senin (28/6) malam pukul 21.30 WIT lalu.
Kapolresta Jayapura Kota, Kombes Pol. Gustav R. Urbinas, mengatakan, korban meninggal dunia akibat luka tusuk di bagian leher belakang.
Pihaknyapun, telah menurunkan tim untuk memback up polsek muaratami guna mengungkap kasus tersebut dan Sat Reskrim Polresta juga telah melakukan oleh TKP.
Kapolresta menjelaskan, kejadian itu bermula saat korban Nasruddin alias Acik (44) bersama istrinya, VLH (25) berkendara menggunakan mobil honda jazz dari arah Jayapura tujuan arso dua melewati jalan Kampung holtekam dan saat itu saksi sedang tertidur.
Tiba-tiba saksi bangun melihat korban sudah diancam oleh para pelaku menggunakan pisau.
Tidak lama kemudian saksi disuruh keluar dan dimintai barang-barang berharga namun korban menolak.
Selanjutnya korban dianiaya yang mengakibatkan meninggal dunia sedangkan saksi yang berusaha menolong terkena luka sayatan di bagian tangan sebelah kanan.
Sementara para pelaku melarikan diri menggunakan kendaraan roda empat dengan membawa lari tas milik saksi.
Kapolresta menambahkan, saksi telah dimintai keterangan oleh penyidik atas kejadian yang menimpa dirinya bersama suami.
Namun pihaknya akan mencari saksi-saksi lain maupun bukti pendukung lainnya untuk mengungkap kasus ini.
Adapun barang bukti yang diamanakan saat olah TKP yakni Masker, Sepatu, Korek api warna kuning, Putung rokok, Pinang, Uang tunai 11.000.
Rokok Sampoerna, Rokok gudang garam filter, Botol parfum serta Tas hitam yang berisikan KTP Korban, STNK Mobil, SIM , ATM BRI dan BNI, Uang Tunai 100 ribu (1 lembar).
Serta 16 Uang Pecahan 50 Ribu (16 lembar), Uang Pecahan 20 ribu (3 lembar), Uang 10 Ribu (2 lembar), Uang Pecahan 5 Ribu (2 lembar), Uang Pecahan 2 Ribu ( 1 lembar), Uang Pecahan Seribu (2 lembar), obat–obatan, Korek Api warna hijau, 1 buah Badik, NPWP dan Dompet hitam.(tribun-timur.com)
Laporan reporter tribunenrekang.com, Whaiz Albar