Hindari Penularan Covid-19, Peserta KKN PK Unhas di Jeneponto Ditarik ke Kampus

TRIBUN-TIMUR.COM, JENEPONTO - Banyaknya mahasiswa KKN PK Unhas yang terkonfirmasi positif covid-19 di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan kini ditarik oleh pihak kampus.

Penarikan ini sudah disepakati oleh kedua pihak antara pemerintah daerah dan pihak kampus.

Langkah ini merupakan sikap yang baik dalam mencegah penularan covid-19 di wilayah Kabupaten Jeneponto.

Sekretaris Daerah (Sekda) Jeneponto, Syafruddin Nurdin menyampaikan bahwa peserta KKN PK mahasiswa Unhas yang terkonfirmasi positif sebanyak 60 orang.

Pihak pemerintah daerah serta pengelola KKN PK melakukan rapat bersama dalam mengambil langkah, Sabtu (3/7/2021) sore.

"Dalam pertemuan tersebut disepakati bahwa hasil koordinasi antara pengelola KKN PK Unhas dengan WR 1 dan Sekda Jeneponto menyepakati tiga point," ujar Syafruddin Nurdin, via rilis yang diterima tribun-timur.com, Minggu (4/7/2021) pagi.

Salah satu kesepakatan pemerintah daerah dan pihak kampus adalah menarik kembali seluruh peserta KKN PK yang ada di Jeneponto.

"Menarik mahasiswa KKN kembali ke Makassar pada hari ini, Ahad, 4 Juli 2021," bebernya.

Tindakan yang diambil ini merupakan salah satu pencegahan penyebaran covid-19 di Jeneponto.

"Tindakan ini memberikan ruang bagi Pemda Jeneponto untuk melanjutkan program penanggulangan COVID-19 di daerah," ucapnya.

Meski peserta KKN PK Unhas ditarik pihak kampus maka program KKN-nya akan tetap berjalan dengan proses yang berbeda.

"Mengubah pendekatan KKN PK angkatan 60 dari luring menjadi daring hingga selesainya masa KKN tanggal 17 Juli 2021, yang akan menguatkan program daerah tersebut dari kampus," ungkapnya.

Proses penarikan mahasiswa KKN dikoordinasi langsung oleh Satgas KKN PK angkatan 60 langsung di Jeneponto dengan penerapan protokol kesehatan.

Hingga kini pihak kampus dan pemerintah daerah masih terus melakukan tracing kontak untuk mencegah penularan virus corona.

"Pemerintah daerah melalui satgas covid-19 akan melakukan tracing bagi seluruh kontak erat guna memastikan peta penyebaran sehingga dapat dilakukan antisipatif dan pencegahan sedini mungkin," tutupnya.(*)

Laporan Kontributor Tribun Jeneponto, Rakib