Kisah Pahlawan
Kisah AP Petta Rani, Dipenjara di Rantepao karena Dukung NKRI
Di sisi kiri dan kanan jalan, ratusan bangunan megah berdiri sebagai simbol kemajuan sebuah kota metropolitan seperti Makassar.
Pendidikan umum yang pernah ditempuh oleh Andi Pangerang Pettarani yaitu ketika mengikuti pendidikan di Hollandsch-Inlandsche School, Meer Uitgebreid Lager Onderwij (MULO), dan Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren (OSVIA) di Makassar.
Ia menamatkan pendidikan OSVIA Makassar, dan memangku suatu jabatan dalam dewan penguasa Bone pada tahun 1930-an.
Jadi Tentara
D itahun 1800–1942 Andi Pangerang Pettarani menjalani profesi sebagai tentara dan turut berjuang melawan penjajah. Yang pada masa itu tentara Hindia Belanda sempat mengusai kawasan di Sulawesi Selatan.
Bahkan Pemerintah Hindia Belanda memiliki beberapa benteng pertahanan yang terletak di beberapa lokasi.
Seperti Benteng Fort Rotterdam dan Benteng Somba opu
Hingga di masa Kebangkitan Nasional 1899-1942 tepatnya bulan Agustus 1945 ia ditunjuk sebagai anggota delegasi Sulawesi ke Komite Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
Bersama D Sam Ratulangi dan Andi Sultan Daeng Radja, dia mengikuti rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau PPKI yang pada saat itu diselenggarakan di Jakarta pada tahun 1945.
Didekati Belanda
Di lain sisi tepatnya pada saat sekutu mendarat di Makassar, Gubernur Ratulangi mengundang raja raja dan pemimpin partai untuk mendukung kesetiaan terhadap Proklamasi Kemerdekaan RI.
Tawaran kerja sama dengan pemerintah Belanda pun ditolak mentah mentah.
Dan pertemuan yang dihadiri raja raja termasuk Andi Pangerang Petta Rani ini kembali mengeluarkan pernyataan kalau rakyat Sulawesi mendukung sepenuhnya NKRI.
Dan atas dasar itulah Belanda dan para sekutunya menahan Andi Pangerang Pettarani dan keluarganya di Rantepao.
Jadi Kepala Daerah Bone
Pada tahun 1950 ia diangkat menjadi Kepala Daerah Bone (Kepala Afdeling Tahun 1951-1955), suatu kedudukan yang dipegangnya sampai tahun 1955 ketika itu dirinya dijadikan Residen-koordinator untuk Sulawesi Selatan.