Abu Sayyaf
Awal Mula Anak Makassar Aisyah Jadi ‘Pengantin’ Bom Bunuh Diri Jaringan Teroris Abu Sayyaf
Anak Makassar bernama Aisyah adalah calon 'pengantin' bom bunuh diri di Filipina. Ia adalah putri dari Rullie Rian Zeke dan Ulfa Handayani Saleh.
Di negara jiran itu, Cici dipaksa menikah dengan pria Indonesia bernama Andi Baso.
Mereka berlima lantas pergi ke Filipina Selatan melalui jalur tidak resmi dan tiba di Jolo.
Di sanalah Cici bersama ibu dan dua adiknya, Aisyah serta Abdullah, bertemu ayah mereka.
Namun Cici dan suaminya, Andi Baso, tinggal terpisah dengan orang tua Cici.
Ayah dan ibu Cici bersama Aisyah dan Abdullah menetap di lokasi lain.
Dengan alasan ingin mengambil uang untuk pulang ke Indonesia, orang tua bersama kedua adiknya pergi meninggalkan Cici dan suaminya.
Itulah kali terakhir Cici bertemu mereka hingga mendapat kabar orang tuanya tewas setelah melakukan serangan bom bunuh diri di Jolo.
Dicky mengaku belum mengetahui nasib Abdullah, adik bungsu dari Aisyah.
Penangkapan anak dari makassar menambah daftar panjang aktivitas terorisme dari Makassar.
Saat ini, Densus 88 Antiteror Makassar sudah menangkap 58 terduga teroris yang berhasil ditangkap di wilayah Sulawesi Selatan ke Jakarta, Kamis (1/7).
Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Kombes Pol E Zulpan menyebut 58 terduga teroris itu terdiri dari 51 pria dan tujuh orang wanita.
Puluhan terduga teroris ini bagian dari Kelompok Villa Mutiara, yang merupakan jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Sulsel.
Mereka juga diduga terkait bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar atau bom Makassar.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan jajarannya telah menangkap sebanyak 217 orang terkait kasus tindak pidana terorisme pada periode Januari hingga Mei 2021.
Hasil itu termasuk dari tersangka pengeboman Gereja Katedral di Makassar, Sulawesi Selatan pada 28 Maret 2021.(tribunnews.com/hasim arfah)