Tribun Sulsel
Plt Gubernur Sulsel Dukung PPKM Darurat di Jawa-Bali
Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman Dukung PPKM Darurat di Jawa-Bali
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Selama Juni 2021 berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di akun sosial media Twitter @BNPB_Indonesia, jumlah pasien terkonfirmasi positif covid-19 di Sulawesi Selatan di angka 2.056 pasien.
Artinya rerata pasien terkonfimasi di angka 68 per hari. Angka rerata itu naik tiga kali lipat dari Mei 2021 lalu.
Dimana rerata penambahan pada Mei di angka 22 per hari.
Menanggapi peningkatan kasus yang terjadi, Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengakui adanya peningkatan kasus di Sulsel, dimana kasus yang banyak terjadi yakni importir case.
"Memang banyak importir case yah. Makanya kita sepakat sekali kalau Jawa-Bali ini dibuat PPKM Darurat," kata Andi Sudirman ditemui di Kantor Gubernur Jl Urip Sumoharjo Makassar, Kamis (1/7/2021) siang.
Dengan menahan laju dari sana, kata dia, tentu akan menjaga daerah di luar Jawa dan Bali.
"Kita kemarin sudah turun sekali, bahkan dari 17 zona oranye sempat turun 3-4 zona saja. Nah sekarang mulai lagi bergerak karena banyak importir case yang masuk," katanya.
Menurutnya, dari 24 kabupaten/kota di Sulsel, Makassar paling besar penambahan kasusnya.
"Karena banyak hubungannya di Jawa-bali. Makanya sudah benar itu kegiatan yang tidak terlalu urgen, harus izin ketat untuk keluar ke provinsi yang zonanya di atas 30 persen BOR (Bed Occupancy Rate)-nya," jelasnya.
Namun dengan kenaikan hingga 212 kasus per 30 Juni kemarin dan diperkirakan angka yang sama akan terjadi dalam beberapa hari ke depan apakah Sulsel akan memberlakukan PPKM Darurat?
"Saya kira kita tidak perlu. Kan Jawa-Bali ditegaskan bahwa perlu kan. Kita tidak perlu kan. Mudah-mudahan dengan diperketat disana kita jadi pendukung, bagaimana kita di sini diberlakukan," katanya.
"Jangan mendoakan (angka kasus ratusan terus), kan pengawasan di bandara dan pelabuhan wajib PCR untuk PPKM Darurat, nah kita kan (rapid) antigen, sudah dilakukan di bandara," lanjutnya.
Seperti diketahui, penambahan pasien paling terendah pada Juni 2021 terjadi pada 1 Juni 2021 dengan 3 pasien.
Sementara penambahan pasien tertinggi terjadi pada 30 Juni 2021 dengan 212 pasien.
Dikonfirmasi terkait 'ledakan' angka covid-19 di Sulsel, Pakar Epidemiologi FKM Unhas Prof Ridwan Amiruddin menilai ini sebuah alert atau peringatan.