Berikut Tips Guru SDN 189 Barugae Sinjai Agar Bisa Lolos CPNS

TRIBUNSINJAI.COM, SINJAI SELATAN- Guru SDN 189 Barugae, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Mujahid (29) membagi pengalamannya lolos jadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

Setelah menyelesaikan pendidikan di Pendidikan Keolahragaan Universitas Negeri Makassar (UNM) tahun 2015 lalu.

Ia tak langsung lulus sebagai CPNS. Ia sempat bekerja disalah satu perusahaan media di Kota Makassar untuk daerah Kabupaten Sinjai.

Ilmu Keolahragaan jelas berbeda dengan ilmu Jurnalistik.

Namun semangat Mujahid untuk belajar hal baru terus diasah.

Pekerjaan itu juga dinilai hal baru di lingkungan keluarganya.

Sebab kedua orangtuanya berprofesi sebagai tokoh agama dan tenaga guru di Kecamatan Sinjai Selatan.

Mujahid asal Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai ini, harus belajar banyak tentang ilmu pengetahuan lain.

Sebab kondisi yang mengharuskan orang yang bekerja di perusahaan media harus memperbanyak segala bidang ilmu yang tak hanya ilmu olahraga tetapi ilmu sosial, politik, ekonomi dan agama lainnya harus dimiliki.

Ia juga harus melatih percaya dirinya sebagai jurnalis muda sebab harus berani berhadapan dengan masyarakat umum, pejabat hingga politisi.

Tahun 2018 lalu, Mujahid melihat peluang untuk masuk sebagai CPNS.

Ia pun mencoba mendaftar sebagai CPNS untuk wilayah Kabupaten Bulukumba.

Hasilnya ia lolos sebagai PNS yang ditempatkan di 256 Kajang-kajang, Kecamatan Herlang, Kabupaten Bulukumba.

Dan kini ia sudah pindah di SDN 189 Barugae, Kecamatan Bulukumpa.

Saat mengikuti tes CPNS, Mujahid mengatakan bahwa dirinya tidak boleh terbebani dengan pikiran lulus atau tidak.

"Pertama kita tidak boleh terbebani pikiran, pikiran kita harus merdeka tapi tetap kosentrasi saat memasuki ruangan dan mengerjakan soal," kata Mujahid yang berdomisili di Desa Gareccing, Kecamatan Sinjai Selatan ini, Kamis (1/7/2021) siang.

Sebab urusan lulus atau tidak adalah urusan Tuhan. Menurutnya, sebagai peserta CPNS hanya berusaha mengerjakan soal.

Ia juga tidak banyak mempersiapkan belajar yang banyak.

Sebelum mengikuti ujian, ia hanya membuka materi pelajaran umum saat di sekolah dan di kampus.

" Dan lebih banyak itu di naskah adalah materi umum. Sedang materi umum kan kita di jurnalis sudah banyak yang kita tahu, karena setiap hari kita memperbanyak belajar ilmu pengetahuan umum karena tuntutan," katanya.

Namun yang lebih penting lagi, Mujahid terlebih dahulu meminta doa dan restu dari kedua orang tuanya.

Kini Mujahid sudah mengabdi sebagai guru di sekolah dasar dan saatnya mencari jodoh. (*)