Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Update Corona Sulsel

Kasus Covid-19 Meningkat di Sulsel Selama Juni, Pakar Epidemologi: Indikasi Transmisi Lokal Tinggi

dilansir data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di akun sosial media Twitter @BNPB_Indonesia, jumlah pasien terkonfirmasi di Sulawesi

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Sudirman
TRIBUN TIMUR/M FADLY
Ketua Tim Konsultan COVID-19 Sulsel Prof Ridwan Amiruddin 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - dilansir data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di akun sosial media Twitter @BNPB_Indonesia, jumlah pasien terkonfirmasi di Sulawesi Selatan sejak (1-30/6/2021) di angka 2.056 pasien.

Artinya rerata pasien terkonfimasi di angka 68 per hari.

Dimana penambahan pasien paling terendah terjadi pada (1/6/2021) dengan 3 pasien.

Sementara penambahan pasien tertinggi terjadi pada (30/6/2021) dengan 212 pasien.

Pakar Epidemologi FKM Unhas, Prof Ridwan Amiruddin menilai ini sebuah alert atau peringatan.

"Ini pertanda, peningkatan yang tajam dan akan terus meningkat untuk beberapa pekan kedepan," ujar Ketua Tim Konsultan Satgas Penanganan Covid-19 Sulsel itu via pesan WhatsApp, Rabu (30/6/2021) malam.

Lalu apa yang harus dilakukan agar peningkatan pasien Covid-19 tak meningkat tajam?

"Langkah-langkah yang harus dilakukan apapun nama programnya misalnya PSBB PPKM dan sebagainya, yang utama meredam pergerakan populasi," jelasnya.

Terkait transmisi yang dominan di Sulsel sehingga terjadi lonjakan cukup besar dia akhir Juni, Ridwan melihat klaster keluarga.

"Untuk sekarang, hampir tidak kelihatan klasternya, by the way umumnya kluster keluarga. Itu indikasi transmisi lokal yang tinggi," jelasnya.

Ini sejalan dengan presentase pasien positif aktif yang isolasi mandiri di rumah.

Data per Selasa (29/6/2021) total pasien aktif di angka 1.200 pasien.

Sementara yang isolasi di rumah sakit baik rujukan dan non rujukan hanya 233 tempat tidur saja.

Artinya, ada sekitar 967 pasien aktif Covid-19 yang isolasi mandiri di rumah.

Bila dipresentasekan, 19,14 persen saja pasien aktif Covid-19 berada di rumah sakit. Sedangkan 80,86 persen isoman di rumah.

Prof Ridwan mengatakan, itu angka yang tinggi.

"Itu mestinya kurang dari 10 persen," jelasnya.

Edukasi kepada masyarakat, lanjut dia, yang kurang.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved