Tribun Enrekang
Jamin Pasokan Listrik Bagi Petani Bawang, Pemkab Enrekang Tekan Kerjasama dengan PLN UP3 Pinrang
Jamin Pasokan Listrik Bagi Petani Bawang, Pemkab Enrekang Tekan Kerjasama dengan PLN UP3 Pinrang
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG - Kebutuhan para petani bawang merah di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan akan ketersediaan listrik untuk penerangan dan mengusir hama makin meningkat.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Enrekang meneken kerjasama atau MoU dengan PT PLN UP3 Pinrang.
Kerjasama tersebut dalam hal pengembangan pertanian moderen yang ramah lingkungan dengan Petik bawang merah.
Penandatanganan MoU dilakukan langsung oleh Bupati Enrekang, Muslimin Bando dan Manager PLN UP3 Pinrang, Mulke Tumanken di Ruang Pola Kantor Bupati Enrekang, Rabu (30/6/2021) siang.
Muslimin Bando mengucapkan terima kasih kepada PLN atas supportnya kepada petani Kabupaten Enrekang, khususnya dalam wujudkan pertanian yang ramah lingkungan.
Menurutnya, hal ini adalah suatu langkah maju bagi daerah karena sistem pertanian lebih modern.
Sebab, salah satu kendala petani bawang selama ini memang adalah lahan pertanian tidak ada jarigan listrik baik untuk hasilkaan air dan usir hama.
Sehingga dengan adanya kerjasama ini maka akan ada suplai yang baik dari PLN terkait pasokan listrik di lahan para petani.
Sebab, fungsi pasokan listrik untuk menyalakan lampu-lampu pengusir hama petani.
Adanya lampu pengusir hama itu maka mampu menekan biaya produksi bagi petani hingga 30-40 persen.
"Jadi saya mohon agar PLN Pinrang agar bisa mempermudah agar program listrik masuk kebun bisa dinikmati oleh semua petani," ujarnya.
Sementara Manager PLN UP3 Pinrang, Mulke Tumanken mengatakan, MoU yang ditandatangani itu adalah menyiapkan pasokan listrik bagi petani bawang.
Menurutnya, sebenarnya program ini sudah berjalan sekitar dua tahun hanya saja MoUnya baru bisa dilaksanakan hari ini.
Ia berharap, para petani tak cuma gunakan pasokan listrik PLN hanya untuk pencahayaaan saja.
Tapi juga memanfaatkannya untuk menghidupkan pompa air, sehingga petani tak gunakan lagi mesin yang dapat mencemari lingkungan.