Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tanaman Porang

Porang atau Konjac Kini Semakin Primadona, Berikut Manfaatnya untuk Kesehatan dan Peluang Bisnis

Sosok Syaharuddin Alrif petani porang dari Sidrap Sulsel berbagi manfaat porang untuk kesehatan dan nilai ekonomis

Penulis: Abdul Azis | Editor: Mansur AM
Dokumentasi Syaharuddin Alrif
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo dan Syaharuddin Alrif di kebun Porang Sidrap beberapa waktu lalu 

TRIBUN-TIMUR.COM - Tanaman Porang atau Konjac (bahasa Inggris) ada juga menyebutnya Iles-iles semakin populer.

Selain memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, juga punya nilai ekonomis yang tinggi.

Tak heran jika porang saat ini menjadi salah satu komoditas ekpor yang mulai dilirik dan jadi primadona di Tanah Air.

Porang adalah tanaman umbi-umbian dengan nama latin Amorphophallus muelleri.

Salah satu petani porang di Sulsel, Syaharuddin Alrif, menyebut tanaman ini adalah masa depan.

Saat berkunjung ke redaksi tribun-timur.com, Senin (28/6/2021), Syaharuddin Alrif, banyak bercerita saat dirinya merintis tanaman porang di Kabupaten Sidrap sejak Oktober 2020 lalu.

Profesi mulia sebagai petani porang ini dilakoni Syaharuddin Alrif di sela-sela kesibukannya sebagai Wakil Ketua DPRD Sulsel dari Fraksi Partai Nasdem.

Porang atau Iles-iles merupakan jenis talas-talasan atau tanaman umbi yang bisa tumbuh di wilayah tropis dan sub tropis.

Di Indonesia, tanaman ini tumbuh secara liar karena masih jarang dikenal, sehingga tidak ada upaya budidaya.

Tetapi sekarang, mulai banyak petani yang mengkomersilkan pertumbuhan umbi porang di Indonesia.

Tanaman umbi iles-iles mengandung glukomannan atau biasa disebut Konjac Glucomannan (KGM) yang berbentuk tepung.

Kandungan tepung ini bisa diolah menjadi berbagai macam hal dan berperan sebagai bahan pengganti.

Kandungan karbohidrat yang terdapat di umbi iles-iles mencapai lebih dari 80%, menjadikan karbohidrat komponen terpenting di dalam tanaman ini.

"Selain kaya akan karbohidrat, tanaman porang juga kaya akan manfaat untuk berbagai macam bidang mulai dari kuliner sampai kesehatan. Ada juga hitung-hitungan keuntungan porang sebagai sumber mata pencaharian," kata politisi Partai Nasdem Sulsel ini.

Kebun porang milik Syaharuddin Alrif di Kabupaten Sidrap, Sulsel, bak menjadi magnet tersendiri.

Hampir setiap hari banyak yang datang belajar.

Tak hanya itu, mulai Gubernur, bupati hingga kelompok tani, langsung banyak berguru ke kelompok tani yang dibina oleh Syahar di Sidrap.

Syahar juga pada 2020 lalu, mendapat penghargaan dari Kementan RI sebagai Petani Porang Inspiratif 2020.

Tanaman porang sendiri diketahui memiliki manfaat bagi tubuh manusia seperti menurunkan berat badan, menurunkan kolesterol dan gula darah, serta mencegah penyakit kanker

Mantan Ketua Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Sulsel ini menceritakan ia mulai mengembangkan kebun porang sejak 2020.

Biasanya, ia kombinasikan dengan lahan tumpang sari bersama komoditas pisang.

Ia berharap, kebun yang dikelolanya dapat menjadi percontohan seluruh masyarakat Indonesia untuk menggarap budidaya porang secara modern, profesional, dan maju.

"Dengan menanam pisang, kami mampu menghasilkan Rp 200 juta per hektare (ha) selama satu setengah tahun. Ini bisa membiayai kehidupan sehari-hari dan porangnya nanti kami tabung buat beli mobil," ujarnya.

Syaharuddin melaporkan, ada 400 ha lahan pengembangan di Kabupaten Sidrap yang tersebar di tujuh desa.

Dengan lahan-lahan tersebut, diharapkan hasil panen yang dihasilkan dapat diekspor ke berbagai negara.

Sebagai informasi, hingga saat ini, luas lahan porang di Provinsi Sulsel baru mencapai 2.000 ha dengan hasil per hektarenya mencapai Rp 270 juta hingga Rp 300 juta.

Syaharuddin pun berharap, Kementan bisa membantu pengembangan lahan porang di Sulsel menjadi 25.000 ha.

"Kami telah menghasilkan benih yang berkualitas dari budidaya sendiri. Selain itu, benih ini sudah berlabel dan bersertifiksi. Jadi, masyarakat yang ingin menanam porang tidak perlu khawatir karena benih ini sudah siap disebar dan dikembangkan di tempat lain," kata Syaharuddin.

Berikut ini manfaat Porang atau Konjac seperti disampaikan Syaharuddin untuk kesehatan dan industri di antaranya:

1. Bahan Campuran untuk Industri

Kandungan Konjac dapat dijadikan bahan campuran untuk membuat kertas yang kuat dan tahan lama.

Selain itu, porang juga bisa dijadikan perekat kertas, cat, kain katun dan wol, pengilap kain, dengan materi yang lebih baik dan harga lebih murah.

2. Bahan Obat

Kandungan KGM yang terdapat pada tanaman porang ternyata bermanfaat untuk dunia kesehatan, yaitu digunakan sebagai bahan pembentuk kapsul obat-obatan.

Seperti yang dijelaskan di poin pertama, terdapat kandungan lem alami pada tanaman porang yang digunakan untuk merekatkan kapsul obat.

3. Pembersih Air

Glukomannan sangat cocok untuk memurnikan air dan keloid dari bir, gula, minyak, dan juga serat.

4. Isolator Listrik

Glukomannan dari tanaman porang dalam bentuk gel dapat menjadi pengganti gel silikon.

Gel silikon sangat bagus untuk mencegah penghantaran listrik dan juga panas, menjadikan gel ini substitusi yang sama bagusnya.

5. Bahan Makanan Jepang

Di Jepang, tepung konjac dijadikan bahan campuran untuk membuat mie shirataki atau konnyaku.

6. Bahan Pengental Es Krim

Selain digunakan untuk bahan makanan Jepang, terdapat manfaat Konjac lainnya di bidang kuliner.

Kandungan Konjac juga dapat digunakan sebagai sirup atau pengental perekat dalam campuran es krim agar tidak cepat meleleh.

7. Mengurangi Kadar Kolesterol

Kandungan glukomannan pada tanaman porang umbi dapat mengurangi kadar kolesterol di darah.

Selain itu, serat yang terdapat pada porang juga biasa digunakan sebagai alternatif diet, baik untuk menurunkan berat badan maupun untuk orang yang memiliki diabetes.

Tetapi perlu diingat, bahwa penggunaan porang untuk mengobati penyakit harus tetap dikonsultasikan terlebih dahulu ke dokter. Hal ini dikarenakan ada efek samping yang bisa dirasakan jika badan kamu tidak cocok dengan kandungan porang.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved