Joko Widodo
BEM UI Gelari Jokowi The King of Lip Service Prof Azyumardi Azra: Kita Memerlukan Banyak Kritisisme
Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Azyumardi Azra berkomentar atas kritik BEM UI ke presiden Joko Widodo atau Jokowi.
TRIBUN-TIMUR.COM- Pro kontra terkait pemberian gelar The King of Lip Service Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia ( BEM UI ) kepada Presiden Joko Widodo alias Jokowi masih terus bergulir.
Beberapa penggiat media sosial Ade Armando, Denny Siregar dan Ferdinand Hutahean mengkritik langkah pengurus BEM UI.
Bahkan, kritik keras datang dari Ade Armando yang tak juga adalah dosen Universitas Indonesia.
Salah satu kritik tajamnya adalah menyinggung mahasiswa nyogok masuk Universitas Indonesia.
“Ini karya BEM UI. Saya sih menghargai kebebasan berekspresi. Tapi kalau jadi lembaga yg mewakili mahasiswa UI, ya jangan kelihatan terlalu pandirlah. Dulu masuk UI, nyogok ya?.” tulis Ade Armando, Minggu (27/6/2021).
Sementara itu, penggiat sosial media, Denny Siregar menulis,” Untuk adek mahasiswa, usahakan kalau mau mengkritik atau menghina Presiden sekalipun, pake nama sendiri bukan bersembunyi di balik nama institusi..Jantan dong. Masih remaja kok udah bencong..” tulisnya dikutip Tribun Timur, Senin (28/7/2021) pukul 13.52 wita.
Baca juga: WA BEM UI Dihack, Netizen Bandingkan Jokowi King of Lip Service & Meme Anies Joker dari Dosen UI
Sementara itu, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah, Prof Azyumardi Azra menganggap sifat kritis saat ini sangat langkah.
Sehingga, pengurus BEM UI himbauan dan kekuatan moral yang kian langka keluar dari menara gading
“Kritik mereka, seperti yang disuarakan BEM UI, adalah himbauan dan kekuatan moral yang kian langka keluar dari menara gading. Kita memerlukan semakin banyak kritisisme di tengah disrupsi dan disorientasi oligarki politik dinastik nepotis dewasa ini (Azyumardi Azra, CBE).” Tulis di akun twitter @ Azyumardi Azra dikutip Tribun Timur, Senin (28/6/2021) pukul 13.47 wita.
Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon menyayangkan sikap Rektorat Universitas Indonesia (UI) yang terlihat begitu arogan dalam menanggapi sikap kritis dari mahasiswanya.
Seperti diketahui, pihak Rektorat UI memanggil sepuluh mahasiswa pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI terkait unggahan "Jokowi: The King of Lip Service" pada Minggu (27/6/2021).
Baca juga: BEM UI Dipanggil Rektorat soal Poster Jokowi, Denny Siregar: Nah, Jadi Masalah kan? ABG Sok SJW sih
Menurut dia, sikap tersebut amat memalukan, sebab seharusnya kampus sebagai tempat diskusi, tapi kini malah dibungkam.
"Sebagai alumni UI, saya mengecam sikap Rektorat @univ_indonesia yang cenderung membungkam kebebasan berekspresi @BEMUI_Official," tulis Fadli Zon dalam akun Twitter @fadlizon, Senin (28/6/2021).
Ia menyebut, aksi pemanggilan yang dilakuan oleh jajaran Rektorat UI itu sungguh amat memalukan dan mencoreng nama baik lembaga pendidikan sebuah negara.
"UI harusnya mengkaji dan mendalami apa yang disampaikan BEM UI secara akademik. Coba masuk ke substansi dan argumentasi. Sungguh memalukan pakai “panggilan” segala," kata dia.