Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Siapa John D Rockefeller? Orang Terkaya Amerika Sepanjang Masa, 7 Fakta Tentang Dia & Keluarganya

Siapa John D Rockefeller? Orang Terkaya Amerika Sepanjang Masa, 7 Fakta Tentang Dia & Keluarganya

Editor: Ilham Arsyam
Wikimedia Commons
John D Rockefeller, Orang Terkaya Amerika Serikat dalam Sejarah 

Sementara putranya akan terus menginginkan apa pun dalam hidup, William Avery Rockefeller bukanlah orang yang memiliki sumber daya.

Satu hal yang dia andalkan adalah hadiah yang agak jahat untuk menipu orang lain.
Sebelum putranya lahir, William menghabiskan waktu sebagai seorang pengembara, pergi dari satu tempat ke tempat lain dengan berpura-pura tuli dan meminta makanan gratis.

Ketika itu ia bertemu Eliza Davison, putri dari salah satu target penipuannya, dan akhirnya menjadi istrinya dan ibu John.

Di kota-kota lain, dia akan membagikan lembaran yang menyebut dirinya sebagai "dokter" dan berpura-pura telah menemukan "obat" untuk kanker.

William Rockefeller akan terus menjajakan “obat-obatan”, kadang-kadang dengan nama samaran William Levingston, dan ketika dia meninggal pada tahun 1906, itulah nama di batu nisannya.

2. Punya hari perayaan pribadi yang unik

John D Rockefeller yang lahir di kota bernama Richford, New York, pada 8 Juli 1839 ini ternyata memulai pekerjaan nyata pertamanya pada usia 16 tahun.

Ia bekerja untuk pemasok/pengirim biji-bijian dan batubara setelah keluarganya pindah ke Cleveland, Ohio.

Tentang hari pertamanya bekerja, John D Rockefeller punya kebiasaan yang unik.

Ia akan merayakan harinya memulai pekerjaan, 26 September 1855, setiap tahunnya.

3. Melakukan segala cara untuk menguasai industri minyak

Kekayaan Rockefeller adalah konsekuensi dari obsesinya untuk memiliki industri minyak.
Dia membuat kesepakatan dengan kereta api untuk mengirimkan barang-barangnya dengan murah, membeli perusahaan-perusahaan kecil, dan membantu mengantarkan konsep monopoli di zaman modern.

Bisnis-bisnis yang lebih kecil dari milik Rockefeller dihadapkan pada pilihan: dikonsumsi atau mencoba bersaing dengan perusahaan besarnya.

Aksi pembeliannya disebut sebagai "Pembantaian Cleveland."

Pada tahun 1882, perusahaannya, Standard Oil, memiliki atau mengendalikan 90 persen dari semua kilang di Amerika Serikat.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved