DPRD Sulsel
Legislator DPRD Sulsel Nyaris Adu Jotos, Prof Armin: Mewakili Masyarakat yang Suka Berkelahi
Syahruddin pun menyampaikan kepada peserta rapat paripurna jika tak meninggalkan ruangan sejenak sebab ada agenda tambahan.
Penulis: Rudi Salam | Editor: Imam Wahyudi
Mereka kemudian dilerai oleh legislator Partai Demokrat, Andi Januar Jaury Dharwis dan legislator dari PKB, Fauzi A Wawo.
Kata Pengamat
Pengamat Politik Unhas Prof Dr Armin Arsyad menjelaskan bahwa dalam rapat penambahan agenda harus melalui suatu mekanisme.
“Tentu ada mekanismenya, kalau sesuai dengan mekanisme dan disetujui oleh banyak pihak, ya jalan saja,” kata Prof Armin saat dihubungi tribun-timur.com, Rabu (23/6/2021) malam.
Dekan FISIP Unhas ini menerangkan bahwa terkadang, dalam rapat ada persoalan yang mendesak dan penting untuk dibahas.
“Kalau disetujui bisa saja jalan itu, yang penting sesuai dengan mekanisme, karena semua harus berada di atas rell, tidak ada boleh manah,” terangnya.
Dikatakan Prof Armin, bahwa sebagai wakil rakyat, tidak boleh menunjukkan sikap yang tidak sesuai dengan wakil rakyat.
“Tidak boleh berkelahi, kalau berkelahi berarti mewakili masyarakat yang suka berkelahi,” katanya.
Olehnya itu, Prof Armin meminta agar para wakil rakyat bisa menahan dirinya masing-masing, apalagi sampai mengarah kepada kekerasan.