Airlangga Hartarto: Pembangunan SDM dan DigitisasiJadi Kendaraan Menuju Ekonomi Baru
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan kepatuhan dan kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan menjadi kunci dalam menangani pandemi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia hampir dua tahun terakhir ini telah memberi dampak langsung kepada kesehatan dan perekonomian masyarakat.
Sampai dengan 22 Juni, tingkat Kasus Aktif di Indonesia tercatat sebesar 7,6% melebihi angka global sebesar 6,5%.
Untuk menekan laju peningkatan kasus Covid-19, pemerintah telah melakukan tindakan cepat dengan melakukan penguatan PPKM Mikro serta mendorong percepatan pelaksanaan vaksinasi.
Program vaksinasi yang dilakukan untuk mencapai herd immunity, sampai dengan 17 Juni menunjukkan vaksinasi telah mencapai 715 ribu dosis per hari dan akan terus diakselerasi menuju satu juta dosis per hari di awal Juli 2021.
Indonesia termasuk salah satu negara yang terbanyak dalam hal penyuntikan vaksin yang dilakukan oleh negara bukan produsen
vaksin.
Indonesia berada di peringkat 13, di atas Rusia, Kanada, dan Jepang dalam hal merealisasikan penyuntikan vaksin Covid-19, yakni sebanyak 35,93 juta dosis.
Baca juga: Kader Golkar Sulsel Dorong Airlangga Hartarto Maju Capres 2024
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan kepatuhan dan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan selalu menjadi kunci dalam menangani pandemi.
"Saya ingin,mengingatkan bahwa kepatuhan dan kedisiplinan kita dalam menerapkan protokol kesehatan selalu menjadi kunci dalam menangani pandemi ini," kata Airlangga dalam siaran pers diterima Tribun Timur.
"Perjuangan melawan pandemi ini belum usai, butuh kesadaran dan upaya kolektif dari kita semua agar pandemi ini cepat usai,” kata Airlangga saat menjadi keynote speaker dalam seminar nasional yang diadakan oleh Perbanas Institute bertema “Towards Economic Recovery by Accelerating Human Capital Development and Digital Transformation” di Jakarta (23/6/2021).
Menko Airlangga juga menjelaskan bahwa momentum pemulihan ekonomi terus berlanjut hingga pertengahan Q2-2021.
Indeks Keyakinan Konsumen terus meningkat ke level optimis di 104,4 pada bulan Mei 2021.
Penjualan ritel juga mengalami pertumbuhan sebesar 15,6% (YoY) di bulan April 2021 dan diproyeksikan akan tetap tumbuh positif sebesar 12,9% (YoY) di bulan Mei 2021.
Baca juga: Bukan AHY, Ridwan Kamil Diprediksi Duet Ketum Golkar Airlangga Hartarto Lawan Anies, Puan, Prabowo?
Sejalan dengan itu, Indeks PMI Manufaktur juga meningkat ke level tertinggi, yakni 55,3 di bulan Mei 2021.
Realisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) juga terus didorong di tahun 2021 sebagai stimulus perekonomian jangka pendek.
Melalui program PEN, dampak negatif pandemi terhadap ketenagakerjaan mulai dapat dikurangi.