Tribun Makassar
Disdik Makassar Izinkan Sekolah Kepulauan Ujicoba Belajar Tatap Muka Lebih Dulu
Dinas Pendidikan (Disdik) Makassar telah memberi izin kepada sekolah di daerah kepulauan untuk ujicoba pembelajaran tatap muka.
Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dinas Pendidikan (Disdik) Makassar telah memberi izin kepada sekolah di daerah kepulauan untuk ujicoba pembelajaran tatap muka.
Sekertaris Disdik Kota Makassar Amalia Malik mengatakan, ujicoba tersebut telah dilakukan pasca Idul Fitri 1442 Hijriah lalu.
Namun, hal ini dilakukan dengan beberapa persyaratan, seperti jumlah pertemuan dalam sepekannya.
"Kan dia juga se-atap yah, jadi dia sudah buka ujicoba. Ujicoba kemarin itu baru selesai hari raya kan, jadi kita biarkan uji coba. Itupun cuma satu minggu satu kali," ujar Amalia saat dihubungi, Selasa (22/6/2021) pagi.
Katanya, daerah kepulauan cenderung lebih mudah melakukan ujicoba.
Mengingat situasi yang terisolasi, sehingga mobilitas masyarakat lebih minim.
Selain itu dari laporan beberapa daerah, kepulauan relatif aman dengan menyandang status zona hijau.
Semisal pulau di Kecamatan Kepulauan Sangkarrang.
"Dari awal dia kan zona hijau. Jadi memang sudah bisa dibenarkan tatap muka," jelasnya
Lebih lanjut, sejak ujicoba ini berpangsung, belum ada evaluasi khusus yang dilakukan di sana.
Sehingga Amalia cukup optimis tidak ada peningkatan selama protokol diterapkan.
Sementara itu Camat Kepulauan Sangkarrang Finandar Sabara mengatakan, pelaksanaan sekolah tatap muka di wilayahnya tetap dikontrol penuh oleh pihak kecamatan.
Kepala sekolah tetap rutin diminta untuk melaporkan situasi pembelajaran tatap muka di sekolah.
"Jadi kita kerjasama (dengan sekolah), kita lihat bagaimana dia laksanakan dia punya sekolah tatap mukanya," katanya
"Termasuk prokesnya itu tetap diberikan tanggung jawab sekolah untuk lakukan, dia sisa lapor, dia koordinasi ke kita," lanjutnya
Ia mengatakan, semestinya daerah-daerah kepulauan memang sudah diizinkan tatap muka.
Pasalnya mayoritas masyarakat merupakan warga kurang mampu yang kesulitan menghadirkan peranti yang dibutuhkan untuk daring.
Selain itu masih ada persoalan jaringan yang tidak begitu memadai di sana.
"Sejak awal memang dia susah kalau mau online. Karena itu tadi, maksudnya kan tidak semua mampu di sana, jaringan juga tidak bagus," terangnya
Finandar mengatakan, dari laporan kepala sekolah, beberapa guru menerapkan sistem pembagian tim.
Murid-murid dibagi dalam rombel, dan dilakukan secara terbatas.
"Jadi sebenarnya kalau mau dibilang, itu amanji, karena memang terisolir dan suhu juga di sana kan sangat panas," tutupnya
Sekedar diketahui, ujicoba tatap muka secara umum di Kota Makassar belum dilakukan.
Direncanakan sekolah tatap muka baru digelar 12 Juli 2021.
Dinas Pendidikan memastikan bakal melakukan ujicoba terhadap seluruh sekolah sebelum pembelajaran tatap muka dilaksanakan.
Hanya saja hal ini masih menunggu hasil tim verifikasi ke sekolah-sekolah.
Laporan tribuntimur.com, AM Ikhsan