Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jangan Percaya Matahari Terbit dari Utara, Astronom: Masih Terbit dari Timur, Perekam Salah Posisi

Viral di media sosial, video Matahari terbit dari utara di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan ( Sulsel ). 

Editor: Edi Sumardi
DOK TRIBUN TIMUR
Ilustrasi Matahari terbit dari utara. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Viral di media sosial, video Matahari terbit dari utara di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan ( Sulsel ). 

Video berdurasi 3 menit dan 23 detik itu dibuat seorang guru MAN (Madrasah Aliyah Negeri ) di Kecamatan Binamu, Jeneponto.

Perekam atau pembuat video mengatakan, dirinya baru saja mendapati fenomena aneh, dimana Matahari yang selama ini terbit dari timur malah terbit dari utara.

Ini baru pertama kali dilihatnya.

“Melaporkan dari lokasi MAN Binamu. Sesuatu yang sangat aneh telah terjadi, dimana Matahari berada pada posisi di utara pagi ini pada hari Kamis tanggal 17 Juni. Sekarang baru menjelang jam 8, Matahari sudah berada pada posisi utara,” kata perekam dalam videonya.

Dia bersama guru lainnya di sekolah itu menyaksikan Matahari terbit dari utara.

“Kami bersama teman-teman di Jeneponto menyaksikan langsung dengan mata kepala terjadi suatu keanehan. Sebelumnya saya belum pernah melihat, di mana kebiasaan matahari pagi terbit di sebelah timur. Ternyata Matahari sudah berada pada posisi utara, tidak biasanya terjadi seperti itu,” katanya lebih lanjut.

Hal lumrah

Kendati dianggap aneh oleh perekam atau warga, namun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menganggapnya sebagai fenomena lumrah.

Fenomena ini disebut sebagai Gerakan Matahari Semu atau GSM.

Matahari terlihat terbit dari utara karena perubahan cuaca, panas dan dingin.

Selain itu, saat GSM terjadi, posisi Bumi miring sekitar 23 derajat dan rotasi Bumi yang mengelilingi Matahari tidak tegak lurus.

"Saat itu terjadi posisi Bumi miring sekitar 23 derajat. Rotasi Bumi mengelilingi Matahari yang tidak tegak lurus membuat belahan utara banyak menerima sinar Matahari. Sebaliknya terjadi di Bumi selatan,” kata Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar, Agusmin, Jumat (18/6/2021), hari ini.

Astronom: Faktanya kurang tepat

Sementara, Direktur Sekolah Astronomi Islam Indonesia dan dosen Ilmu Falak UIN Alauddin Makassar, Andi Muh Akhyar MSc mengatakan, informasi atau fakta yang disampaikan perekam kurang tepat sehingga tak bisa ditelan begitu saja.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved